ABSTRAK
Permasalahan manajemen pengelolaan sampah dan limbah menjadi masalah utama di beberapa daerah di Indonesia. Terutama masalah sistem pengelolaan sampah pada Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) yang dianggap belum optimal, sehingga menimbulkan masalah lainnya seperti pencemaran udara, air, dan tanah. Kualitas sampah sangat buruk karena tercampurnya sampah anorganik dengan organik sehingga menimbulkan lindi yang berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan. Lindi dari TPA merupakan bahan pencemar yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan mencemari lingkungan dan biota perairan, karena dalam lindi tersebut terdapat berbagai senyawa kimia organik maupun anorganik serta sejumlah bakteri phatogen. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui pengaruh temperatur dan temperatur
optimal terhadap penurunan COD dan TDS pada air lindi menggunakan bioreaktor anaerobik.
Penelitian ini dilakukan menggunakan bioreaktor anaerobik sistem batch dengan volume total bioreaktor ±165 liter dan volume lindi dalam bioreaktor ±115,5 liter. Menggunakan 3 variasi temperatur pada reaktor T1 merupakan temperatur kontrol, reaktor T2 merupakan temperatur mesofilik sebesar 35°C dan reaktor T3 merupakan temperatur termofilik sebesar 45°C. Kemudian dilakukan proses seeding, aklimatisasi dan tahap pengoperasian. Selanjutnya dilakukan pengujian parameter COD dan TDS. Dari hasil pengujian di peroleh, reaktor T1 mengalami penurunan COD hingga 1866,03 mg/L dan TDS hingga 549,79 mg/L dengan efisiensi masing-masing 71,84% dan 72,39%, reaktor T2 mengalami penurunan COD hingga 1327,45 mg/L dan TDS hingga 397,6 mg/L dengan efisiensi masing-masing 79,64% dan 79,92%, dan reaktor T3 mengalami penurunan COD hingga 1563,45 mg/L dan TDS hingga 410,56 mg/L dengan efisiensi masing-masing 79% dan 80,25%. Pada penelitian ini temperatur optimal dalam menurunkan COD dan TDS adalah temperatur mesofilik dengan
temperatur sebesar 35ºC.
Kata kunci: bioreaktor anaerob, Temperatur, COD, TDS.