ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan penolakan Sri Lanka terhadap resolusi UNHRC A/HRC/19/2 tahun 2012 pasca konflik etnis 2009. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penulis memberikan gambaran secara jelas mengenai alasan penolakan yang dilakukan pemerintah Sri Lanka atas resolusi UNHRC. Data yang disajikan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai literature yang menyangkut permasalahan yang akan diteliti, seperti: buku-buku, jurnal dan situs internet.
Sri Lanka adalah sebuah negara yang mengalami konflik internal yang cukup lama. Konflik ini mengakibatkan banyak warga sipil yang menjadi korban, hal ini kemudian menjadi sorotan dari negara-negara lain termasuk PBB. Melihat hal tersebut AS kemudian mengusulkan sebuah resolusi ke PBB dan kemudian terima dan dikeluarkan pada tahun 2012. Dikeluarkannya resolusi ini kemudian memicu amarah Sri Lanka yang kemudian berujung pada penolakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penolakan yang dilakukan Sri Lanka atas resolusi UNHRC merupakan sebuah tindakan yang didasari atas kedaulatan negara. Keterlibatan AS dalam resolusi tersebut menjadi alasan mengapa Sri Lanka menolak resolusi ini. Menurut Pemerintah, AS memiliki kepentingan terhadap Sri Lanka, keterlibatan AS tersebut merupakan cara untuk menekan Sri Lanka agar mau bergabung dengan kebijakannya. Maka atas pertimbangan tersebut Pemerintah membuat sebuah keputusan dengan menolak resolusi tersebut karena tidak ingin adanya campur tangan pihak asing, yang diikuti dengan aksi-aksi
penolakan seperti demonstrasi. Walaupun Sri Lanka menolak resolusi tersebut, namun resolusi ini tetap dikeluarkan dan Sri Lanka tetap harus menerapkan resolusi tersebut.
Kata Kunci: Konflik Etnis, Sri Lanka, Resolusi UNHRC