Para pedagang yang ada di Pasar Inpres tidak hanya membutuhkan modal finansial dan modal manusia dalam mempertahankan keberadaannya, tetapi juga membutuhkan jaringan sosial. Jaringan sosial berperan sebagai perekat yang mengikat semua orang dalam masyarakat atau organisasi untuk mengakses sumber-sumber keuangan, mendapatkan informasi, menemukan pekerjaan, merintis usaha, dan meminimalkan biaya transaksi. Adanya jaringan sosial, kepercayaan, dan norma sosial di Pasar Inpres Samarinda Seberang memungkinkan terjalinnya kerja sama antar aktor pasar. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Jaringan Sosial dalam Penjualan Pedagang Makanan di Pasar Inpres Kelurahan Baqa Kecamatan Samarinda Seberang”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana jaringan sosial mempengaruhi penjualan pedagang warung makanan di Pasar Inpres.
Penulis ini memakai kerangka dasar teori jaringan sosial untuk menganalisa hasil penelitian dan menggunakan metode analisis jaringan sosial untuk mempelajari hubungan sosial antar anggota dari sebuah kelompok orang. Penulis melakukan wawancara mendalam kepada 3 informan utama dan 28 informan pendukung yang di lengkapi dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jaringan sosial mempengaruhi sukses dan tidak suksesnya para pedagang. Jaringan sosial bagi para pedagang sangat berpengaruh dalam meningkatkan jumlah pelanggan, mempermudah pedagang memperoleh bahan–bahan mentah serta perilaku saling membantu diantara pedagang untuk memperoleh dukungan dalam menjalankan usahanya, sehingga diharapkan untuk para pedagang agar mampu mengembangkan modal sosial seperti kepercayaan, norma serta jaringan sosial yang ada di lingkungan sekitar khususnya di Pasar Inpres Kelurahan Baqa Kecamatan Samarinda Seberang.

Kata Kunci : Jaringan Sosial, Modal Sosial