ABSTRAK

Fitri Handayani. 2016. Etnobotani Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Suku Berau Di Kampung Bebanir Bangun dan Gurimbang Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau. Dibimbing oleh Dr. Medi Hendra M.Si dan Dr. Dwi Susanto M.Si

Pemanfaatan tumbuhan telah memberikan pengaruh dan pengetahuan yang sangat berharga serta merupakan kekayaan budaya yang perlu digali dan dipertahankan agar pengetahuan tentang tumbuhan tradisional tetap melekat dan tidak hilang termakan oleh zaman. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk menggali kembali pengetahuan tentang jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat oleh masyarakat suku Berau khususnya Kampung Bebanir Bangun dan Kampung Gurimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat, habitat tumbuhan obat tersebut dan cara pengolahannya. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan masyarakat suku Berau Kecamatan Sambaliung (Kampung Bebanir Bangun dan Gurimbang) Kabupaten Berau. Metode pengumpulan data melalui wawancara semi terstruktur, eksplorasi lapangan, studi kepustakaan, pengawetan sampel, pengolahan dan pembuatan spesimen herbarium. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kampung Bebanir Bangun dan Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau di peroleh 78 jenis tumbuhan obat yang berasal dari 38 famili dan dimanfaatkan sebagai bahan obat alternatif oleh masyarakat. Habitat tumbuhan obat meliputi pekarangan rumah (56%), pinggiran sungai (9%), di hutan (5%) dan lain-lain (30%) tumbuhan obat. Berdasarkan cara pengolahannya pada umumnya masyarakat suku Berau Kampung Bebanir Bangun dan Gurimbang mengolah tumbuhan obat yang akan digunakan dengan cara ditumbuk lalu ditempel (47%), direbus lalu diminum (26%), dibakar atau dipanaskan (8%), diremas lalu dibalurkan(6%), dibersihkan lalu ditempel 5%), diparut lalu disaring (4%), dikunyah (3%) dan dipipihkan (1%).

Kata kunci : Pemanfaatan Tumbuhan, Tumbuhan Obat, Suku Berau