ABSTRAK

Annisa. Kadar Fe pada tanaman bayam cabut (Amaranthus tricolor L.) yang ditanam di beberapa media tanah bekas galian tambang di Samarinda. Di bimbing oleh Bapak Dr. Dwi Susanto, M.Si dan Bapak Dr. Sudrajat, SU.
Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan tanah bekas galian tambang batubara sebagai media tumbuh bayam serta korelasi antara kadar unsur Fe pada tanah bekas galian tambang dengan kadar Fe pada bayam. Penelitian dilakukan dengan eksperimen Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 5 perlakuan yaitu P0 (media tanah di Kebun Raya Unmul Samarinda), P1(media tanah Sambutan), P2 (media tanah di Batu besaung), P3 (media tanah di Loa Bakung) dan P4 (media tanah bekas galian tambang + tanah di Kebun Raya Unmul Samarinda dengan perbandingan 1:1) dengan ulangan 4 unit polybag dan setiap unit terdiri dari 10 bibit bayam. Tanaman dipelihara selama 5 minggu dan diukur parameter pertumbuhannya yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, warna daun, kadar Fe dalam bayam dan kadar Fe dalam media tanamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah bekas galian tambang mengandung rataan kadar Fe 39,9598 µg/mL; 30,9458 µg/mL; 31,2599 µg/mL dan 28,502 µg/mL, berturut-turut untuk asal sampel tanah bekas tambang di Sambutan, Batu besaung, Loa bakung, dan tanah campuran dari semua tambang dengan tanah kontrol (Kebun Raya Unmul). Tanah bekas galian tambang batubara tidak baik digunakan sebagai media tanam meskipun dengan penambahan pupuk NPK. Ketersediaan unsur Fe dalam tanah menentukan kadar Fe pada bayam, semakin tinggi kadar Fe dalam tanah diikuti meningkatnya kadar Fe dalam bayam dengan persamaan duga regresi y = 0,004x + 0,139 dan nilai r = 0,902 pada taraf signifikan 0,005.

Kata Kunci : Kadar Fe dalam Bayam Cabut, Tanah bekas galian tambang, Pertumbuhan Amaranthus tricolor L.