ABSTRAK

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor yang dapat berperan lebih besar pada upaya penurunan emisi GRK melalui berbagai aksi mitigasi yang dapat dilakukan mulai dari pengelolaan kebun dan industri pengolahan produk minyak sawit. Namun dalam pelaksanaan pemantauan dan pelaporan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi GRK tingkat Provinsi Kalimantan Timur belum banyak mencakup kegiatan aksi mitigasi perusahaan kelapa sawit. Diperlukan pengembangan system pemantauan dan pelaporan serta ujicoba pelaksanaanya agar dapat mengetahui tingkat emisi dan potensi penurunan emisi dari perkebunan dan industri kelapa sawit. Perhitungan emisi dilakukan menggunakan data operasional kebun dan pabrik pengolahan kelapa sawit pada periode tahun 2015 dan Januari-Juli 2016 di PT Telen Prima Sawit. Berdasarkan ujicoba perhitungan emisi GRK dan potensi penurunan emisi GRK dari perkebunan kelapa sawit PT Telen Prima Sawit pada tahun 2015 dan pada periode Januari-Juli 2016 berturut-turut adalah sebesar 33.582,62 ton CO2-eq atau0,241 kg CO2/kg TBS dan 13.918,08 ton CO2-eq atau 0,290 kg CO2/kg TBS.Potensi penurunan emisi diperoleh dari pemanfaatan lahan semak belukar menjadi kebun kelapa sawit sebesar -26.830,46 ton CO2-eq per tahun dengan rata-rata penyerapan sebesar -3,88 ton CO2-eq/ha/tahun dan pemanfaatan limbah biomassa menjadi energi listrik (excess power) sebesar -199,59 ton CO2-eq. Penetapan target penurunan emisi dilakukan berdasarkan tingkat emisi GRK (ton CO2-eq) dan/atau tingkat emisi karbon per satuan produk (kg CO2-eq/ton TBS) pada periode waktu tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Semakin kecil tingkat emisi GRK per satuan produk menunjukkan semakin efisien pengelolaan kebun dan pengolahan industri kelapa sawit yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Kata Kunci: kelapa sawit, emisi GRK, pemantauan dan pelaporan aksi miti