Abstrak
Ahmad Husaini, Analisis Hukum Penatagunaan Tanah Di Kota Samarinda Studi Kasus Big Mall di bawah bimbingan Dr, Rosmini selaku pembimbing utama dan Poppilea Erwinta selaku pembimbing pendamping.
Penatagunaan tanah untuk pembangunan Big Mall yang berlokasi di tepi Sungai Mahakam yang merupakan kawasan lindung berupa kawasan sempadan sungai yang pemanfaatannya berdasarkan peraturan pemerintah nomor 16 tahun 2014 tentang penatagunaan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pemanfaatan tanah di Tepi Sungai Mahakam untuk pembangunan di kawasan sempadan sungai agar terjaminnya suatu kepastian hukum. Metode
penelitian yang digunakan adalah normative empiris dengan menggunakan pendekatan pada peristiwa hukum yang dalam keadaan berlangsung atau belum berahir. Lokasi penelitiannya dilakukan di Kantor Badan Pertanahan Nasional (Bpn) Kota Samarinda dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota. Analisis data yang dilakukan dengan cara kualitatif.
Hasil yang penulis peroleh ialah dalam pelaksanaan penatagunaan tanah di Kota Samrinda dalam pemanfaatan tanah untuk pembangunan Big Mall didasarkan dengan penetapan kawasan Tepi Sungai sebagai kawasan perdagangan dan jasa penetapan ini sebelum adanya Rencana Tata Ruang Kota Samarinda Nomor 2 Tahun 2014. Ketepatan pemerintah dalam melakukan
penatagunaan tanah di Tepi Sungai Mahakam tidak tepat walaupun dengan dasar sudah tepat dengan rtrw kota samarinda, namun pembangunan tersebut telah mengalami kemiringan dan limbah yag di buang sudah mencemari Sungai. Serta bertentangan dengan aturan yang berada di atasnya seperti Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai dan Peraturan Mentri Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai dan Bekas
Sungai


Kata Kunci : Penatagunaan Tanah dan Kepastian Hukum