ABSTRAK
Mardiah B, Hubungan Kelompok Teman Sebaya Dengan Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Samarinda. Dibawah bimbingan Drs. M. Rifai Ilyas, M. Kes selaku pembimbing I dan Drs. Richart Singal, M.Pd selaku pembimbing II.

Kata kunci : Kelompok Teman Sebaya dan Perilaku Menyimpang
Kelompok teman sebaya merupakan anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama dan menjalin kerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Kelompok teman sebaya cenderung memberikan pengaruh terhadap perilaku menyimpang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Hubungan Kelompok Teman Sebaya Dengan Perilaku Menyimpang Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Samarinda. Penelitian ini bertujuan mengetahui Hubungan Kelompok Teman Sebaya Dengan Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1Samarinda”.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif, yang terdiri dari dua variabel yaitu Kelompok Teman Sebaya sebagai variable bebas dan Perilaku Menyimpang sebagai variabel terikat. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Samarinda dengan populasi 263 siswa. Cara pengambilan sampel dengan teknik stratified random sampling sehingga diperoleh sampel sebesar 40% dari jumlah populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket sebagai metode pokok. Analisis data digunakan rumus interval, persentase dan rumus korelasi Produk Moment menggunakan SPSS versi 16.0, kemudian dilanjutkan dengan uji t. Dari hasil penelitian yang didapat, maka diperoleh N= 104 dengan taraf signifikan 5% yaitu r
= -0,206 < r tabel= 0,195 dan analisis uji t, yakni t hitung = -2,04 < t tabel= hitung 2,000, sehingga H diterima dan Ha ditolak . Dengan demikian “Tidak Terdapat Hubungan antara Kelompok Teman Sebaya dengan Perilaku Menyimpang Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Samarinda.
Berdasarkan hasil penelitian, kelompok teman sebaya di sekolah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku menyimpang siswa. Hal ini dikarenakan kelompok teman sebaya di sekolah merupakan kelompok yang masih dapat terkontrol dengan baik oleh guru serta stafnya, sehingga kelompok teman sebaya dapat saling memberikan pengaruh positif terhadap kelompok lainnya. Melainkan perilaku menyimpang tersebut dipengaruhi oleh faktor lain yaitu factor internal seperti emosi yang tidak tersalurkan, faktor bakat yang mempengaruhi temperamen sehingga anak menjadi pemarah, hiperaktif dan lain-lain, ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dan lemahnya pertahanan diri. Faktor eksternal seperti lingkungan tempat tinggal, problem keluarga dan hubungan antaranggota keluarga tidak harmonis atau orang tua terlalu sibuk bekerja di luarrumah sehingga lingkungan pergaulan remaja menjadi tidak terkontrol.