Rifky Zwageri Ramadhan, Identifikasi Kawasan Mangrove Menggunakan Penginderaan Jauh di Kota Balikpapan. Dibimbing oleh Dr.Ir.H Sumaryono, M.Sc.. dan Ali Suhardiman, S. Hut., M.P.Ph.D.
Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah Identifikasi zonasi mangrove berdasarkan kelompok jenisnya di kawasan Pesisir Kota Balikpapan dengan menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index ( NDVI ) dan Moisture vegetation index ( MVI ) serta membandingkan hasilnya. Menggambarkan sebaran mangrove dan luasan masing-masing zonasi mangrove dan kondisinya, Menganalisis kondisi kawasan Mangrove dan kemungkinan untuk pelaksanaan program kegiatan rehabilitasi.
Dari Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh informasi tentang zonasi mangrove dan luas hutan mangrove serta sebaran mangrove di Kota Balikpapan sehingga dapat dipergunakan sebagai salah satu dasar pelaksanaan kegiatan rehabilitasi lahan mangrove untuk perencanaan dan pengelolaan hutan mangrove di Kota Balikpapan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengolahan Citra Landsat 8 menggunakan metode algoritma Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Moisture vegetation index (MVI)
Hasil dari penelitian ini diperkirakan luasan zona mangrove kota Balikpapan keseluruhan 2.007,07 Ha terbagi menjadi 4 zona mangrove di antaranya Zona Mangrove terbuka 163,23 Ha , Zona Mangrove tengah 100,49 Ha, zona Mangrove payau 1.003,16 Ha dan Zona Mangrove Daratan 740,20 Ha. Dalam perbandingan Pengolahan dengan NDVI dan MVI dapat disimpulkan bahwa untuk pengolahan kawasan mangrove pengolahan citra NDVI lebih terlihat mangrovenya yang ada di pesisir Balikpapan atau pengolahan dengan metode MVI kurang dapat mengindentifikasi mangrove karena pada pengolahan dengan menggunakan metode MVI hasil mangrovenya tidak terlihat dan area yang ada di Balikpapan banyak yang hilang atau kawasannya berkurang. Zona mangrove di Balikpapan tersebar di Kelurahan Kariangau, Kelurahan Margumulyo, Sungai Wain, Bandara sepinggan sekitarnya dan Manggar. Selain pemerintah masyarakat harus ambil bagian dalam menjaga mangrove dengan hukuman yang tegas bagi setiap orang yang merusak lingkungan. Dilakukan juga Penanaman pohon mangrove dan pemilik pabrik maupun usaha apapun yang ada di sekitar pantai agar tidak membuang limbah atau sampah ke laut. masyarakat harus menyediakan sarana kebersihan agar limbah atau sampah yang masyarakat hasilkan tidak mencemari pantai.