ABSTRAK
Djuraidah. 2008. Analisis Unsur Intrinsik Roman Tenggelamnya “Kapal Van Der Wijck” Karya Hamka. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. FKIP Universitas Mulawarman. Pembimbing (1) Drs. Pudawari, M.Pd., (2) Drs. H. Mursalim, M.Hum.
Kata kunci : Analisis Intrinsik Roman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan unsur-unsur intrinsic pada Roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Karya Hamka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang berfungsi memberikan gambaran atau pengertian tentang struktur pada teks. Datanya diperoleh dengan menggunakan metode kepustakaan, yaitu mencari informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan dengan menggunakan teknik pencatatan, yaitu mencatat indikator-indikator yang diteliti dan teknik klasifikasi, yaitu mengklasifikan berdasarkan indikator yang diteliti.
Sedangkan teknik analisis data yang penulis gunakan adalah teknik struktural, yaitu cara menyusun objek yang diteliti dengan teknik pengudaraan naskah, yaitu membuka secermat dan seteliti mungkin objek yang ada.
Penelitian ini menghasilkan gambaran tentang unsur intrinsik dalam Roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”, unsur alur, perwatakan, latar cerita (setting), sudut pandang, tema dan amanat.
Alur dalam Roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” beralur maju. Cerita dimulai perkenalan, munculnya peristiwa, klimaks, puncak peristiwa,surutnya peristiwa dan diakhiri dengan kesedihan.
Tokoh-tokoh yangada dalam Roman “Tenggelamnya Kapal Van DerWijck” adalah Zainuddin, Hayati, Khadijah, Aziz (tokoh utama). Mak Base,Muluk, Mande Jamilah, Mamak Tengah Limah dan Datuk Garang (tokohfiguran).
Latar atau setting dalam Roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”diberbagai tempat diantaranya adalah Mengkasar, Dusun Batipuh, PadangPanjang, Kurinci, Jakarta, Surabaya.
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga, karenadalam cerita tersebut pengarang berada di luar cerita dan menyebutkan pelakudengan namanya.
Tema Roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Karya Hamkaadalah pernikahan yang tidak dilandasi dengan rasa cinta dan kasih sayang, karenapaksaan orang tua yang memandang bahwa asal-usul keturunan sangatmendukung dalam kehidupan berumah tangga, akhirnya membuat penderitaanberkepanjangan.