Detail Cantuman Kembali
Hamdani - Personal Name

CERPEN “TARIAN GANTAR” KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN DITINJAU DARI ASPEK STILISTIKA

ABSTRAK
Hamdani, 2015. Cerpen “Tarian Gantar) Karya Korrie Layun Rampan Ditinjau Dari Aspek Stilistika. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman, Samarinda. Dosen Pembimbing I: Dr. H. Mursalim, M.Hum.Dosen Pembimbing II: Tri Indrahastuti, S.Sn., M.Sn.
Kata Kunci: Tinjauan, Stilistika, Cerpen
Penelitian ini memfokuskan kajian stilistika yang menitikberatkan pada gaya kepengarangan, gaya bahasa, dan makna bahasa. Penulis beranggapan objek ini sangat menarik untuk diteliti dan dianalisis, mengingat gaya bahasa dan makna bahasa, serta ciri gaya kepengarangan yang terkandung di dalamnya, cenderung menonjol dipergunakan dalam karya sastra berupa cerpen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ciri-ciri gaya kepengarangan, gaya bahasa, dan makna bahasa. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini ada tiga, yaitu teknik pustaka, teknik membaca, dan teknik mencatat.
Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa gaya kepengarangan penulisan dalam cerpen yang diteliti memiliki tema tulisan berupa perempuan. Kelompok bahasa berdasarkan struktur kalimat yakni gaya bahasa antiklimaks dengan frekuensi kemunculan lima kali, gaya bahasa antitesis dengan frekuensi kemunculan satu kali, gaya bahasa klimaks dengan frekuensi kemunculan empat kali, dan terakhir gaya bahasa paralelisme dengan frekuensi kemunculan satu
kali.Kelompok gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna di bagi menjadi gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Kelompok gaya bahasa retoris di dominasi oleh oleh gaya bahasa erotesis atau pertanyaan yang tidak menginginkan jawaban dengan frekuensi kemunculan sebanyak lima kali.
Sementara gaya bahasa retoris yang lain yang agak menonjol yaitu gaya bahasa paradoks yang frekuensi kemunculan sebanyak tiga kali. Selanjutnya gaya bahasa retoris yang lain yaitu gaya bahasa hiperbola yang memiliki frekuensi kemunculan sebanyak dua kali,dan dua gaya bahasa yang terahir adalah gaya bahasa koreksio dan oksimoron yang dimana masing-masing memiliki frekuensi kemunculan adalah satu kali. Sedangkan kelompok gaya bahasa kiasan yakni memiliki
frekuensi kemunculan yang sama yaitu satu kali, adapun jenis-jenis gaya bahasa yang termasuk dalam gaya bahasa kiasan yakni antonomasia, metfora dan hiperbola.
Makna yang ditemukan dalam cerpen dibedakan menjadi dua jenis, yaitu makna denotatif dan makna konotatif. Kedua jenis makna ini hadir pada tiap-tiap gaya bahasa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam cerpen “Tarian Gantar” ditemukan adanya ciri-ciri gaya kepengarangan, gaya bahasa, serta makna yang dikandung dalam bahasa penulis melalui tulisannya.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul CERPEN “TARIAN GANTAR” KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN DITINJAU DARI ASPEK STILISTIKA
Pengarang Hamdani - Personal Name
No. Panggil
Subyek
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2015
Penerbit
Jurusan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua