R I N G K A S A N

SUWANDI, Penerapan Metode harga pokok proses dalam menentukan harga pokok produksi pada perusahaan Karya Teladan Jaya Samarinda dibimbing Ibu RUSDIAH ISKANDAR dan Ibu NURITA AFFAN.
Sesuai dengan tujuan pokok perusahaan yaitu laba yang optimal, maka setiap perusahaan yang berorientasi pada tujuan tersebut akan menghubungkan setiap perubahan unsur-unsur : biaya, harga jual dan volume penjualan yang akhirnya mempengaruhi besar kecilnya hargapokok produk yang dihasilkan. Berdasarkan dari latar belakang yangdikemukakan sebelumnya maka yang menjadi rumusan masalah dalampenelitian ini : Apakah perhitungan harga pokok produk genteng yangditerapkan oleh perusahaan telah sesuai berdasarkan metode hargapokok proses.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya harga pokokproduksi pada perusahaan dan untuk mengetahui perbedaan antarametode perusahaan dengan metode menurut teori yaitu metode hargapokok proses.
Untuk menentukan pembebanan setiap biaya yang terjadi padabulan Desember 2005 kepada setiap jenis genteng maka digunakanlahalokasi biaya bersama maka digunakan metode nilai jual relatif untukmasing-masing jenis produk. Metode harga pokok proses denganmenggunakan alat laporan biaya produksi yaitu harga pokok produk jenisKarangpilang memerlukan total biaya produksi sebesar Rp 22.993.345,00 dengan biaya per unit sebesar Rp 1.164,22 pada jenis Nusantara,memerlukan biaya produksi sebesr Rp 25.360.142,50 dengan biaya perunit sebesar Rp 1.371,41 pada jenis Borneo memerlukan biaya produksi sebesar Rp 25.948.840,00 dengan biaya per unit sebesar Rp1.457,80. Sedangkan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan memerlukan biaya produksi sebesar Rp 81.124.500,00 dengan biaya perunit sebesar Rp 1.270,06; Rp. 1.443,38; Rp. 1.587,39.
Hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini dapat diterima, karenaharga pokok yang dihasilkan perusahaan Karya Teladan Jaya Samarinda lebih besar daripada harga menurut teori sehingga akan mempengaruhi dalam penentuan harga jual genteng.