ABSTRAK
Kecakapan hidup (lifeskill)yang perlu dikembangkan dalam proses pendidikan adalah kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan suatu kompetensi yang harus dilatih pada peserta didik karena keterampilan ini sangat penting dalam kehidupan bagaimana siswa dapat mengambil keputusan, melatih diri untuk cermat dan teliti menghadapi suatu masalah. Salah satu langkah yangdapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah dengan mengembangkan suatu model inovatif dalam proses pmbelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah sehingga menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri dan aktif, sedangkan guru sebagai fasilitator, motivator dan menciptakan suasana yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa SMK Negeri 17 Samarinda dengan pokok bahasan kesetimbangan kimia dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa pada LKS dan posttest dikategorikan baik, dengan nilai 70,96 % dan 60,11 %. Hasil untuk tiap indikator, yaitu interpretasi sebesar 87,58 %, analisis sebesar 68,87 %, evaluasi sebesar 66,41 %, inferensi sebesar 70,09 %, kemampuan menjelaskan 58,91 % dan selfregulation sebesar 67,15 %.

Kata kunci : Berpikir Kritis, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Interpretasi, Analisis, Evaluasi, Inferensi, Kemampuan Menjelaskan, SelfRegulation.