Kegiatan penambangan batubara di tanah air ini tentunya memiliki dampak bagi makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Air limbah usaha dan atau kegiatan pertambangan batubara adalah air yang berasal dari kegiatan penambangan batubara yang meliputi penggalian, pengangkutan dan penimbunan. Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi makhluk hidup dan lingkungan. Air yang dihasilkan dari kegiatan penambangan biasanya mengandung berbagai macam bahan yang berbahaya bagi lingkungan sekitar, seperti Total Suspended Solid (TSS) yang dibahas pada penelitian ini Air yang memiliki kadar TSS tidak sesuai dengan baku mutu air limbah akan mengganggu lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar TSS tersebut agar sesuai dengan baku mutu air limbah sebelum dialirkan kelingkungan sekitar.

Dalam penelitian kali ini terdapat beberapa tahapan dalam melakukan percobaan untuk mengelola air limbah tambang. Tahapan-tahapan tersebut adalah penelitian terhadap nilai parameter nilai TSS dan pH, penelitian terhadap sampel air setelah melewati proses koagulasi, penentuan dosis optimum penggunaan Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3) serta penentuan efisiensi penurunan nilai parameter TSS dan pH. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan dosis optimum penggunaan koagulan Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3) sebesar 15 mg. Didapatkan nilai parameter TSS sebesar 105,55 mg/L yang mana nilai awal sebelum pengolahan adalah sebesar 468,5 mg/L dan didapatkan nilai parameter pH sebesar 6,5 yang mana nilai awalnya adalah sebesar 7,64. Sedangakan efisiensi penurunan nilai parameter TSS pada pengolahan ini adalah sebesar 77,47 %.

Kata Kunci : Alumunium Sulfat (Al2(SO4)3), TSS, pH