RINGKASAN
ANDI FILDAYANI, Analisis Metode Penilaian Persediaan Obat Generik Sirup Pada Apotik Rumah Sakit Islam Samarinda, dibawah bimbingan Bapak Drs.Rande Samben, Ak selaku Dosen pembimbing I dan Ibu Nurita Affan,SE,MM, Ak. Selaku Doen pembimbing II.
Rumah Sakit Islam samarinda merupakan salah satu rumah sakit swasta yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan masyarakat baik itu rawat inap maupun rawat jalan. Adapun rumusan masalah adalah apakah perhitungan penilaian persediaan obat-obatan pada Apotik Rumah sakit Islam Samarinda dengan menggunakan metode FIFO ( First in first out) sudah sesuai dengan PSAK No.14 Tentang Persediaan.
Tujuan penelitian adalah untuk menghitung persedaiaan unit obat-obatangenerik sirup pada apotik RSI samarinda dengan menggunakan metode hargapokok FIFO perpetual sebagai alat persediaannya dan mengetahui nilai persediaanakhir obat-obatan generik sirup pada apotik RSI Samarinda.
Adapun alat analisis yang digunakan adalah menggunakan metode hargapokok FIFO perpetual, PSAK no.14 tentang persediaan, dimana hasil yangdidapat yaitu persediaan akhir obat-obatan generik sirup pada apotik RSIsamarinda sebanyak 447 botol dengn nilai sebesar Rp1.970.344,00Berdasarkan penilaian persediaaan metode FIFO perpetual, maka hipotesisyang dikemukakan penulis diterima karena metode yang digunakan oleh pihakRumah Sakit Islam Samarinda Tidak Sesuai dengan Metode harga PokokBerdasarkan PSAK No. 14 Tentang Persediaan, selain itu persediaan yang adatidak sesuai dengan perhitungan pesediaan metode harga pokok FIFO perpetualdengan yang tercantum dalam laporan laba rugi. Adapun jumlah persediaan akhiryang tercantum pada laporan laba rugi sebanyak 594 botol dengan nilai sebesar
Rp2.664.611,00. Hal ini dikarenakan pencatatan pada kartu persediaan yang tidakteratur, yang mengakibatkan adanya transaksi yang tidak tercatat danmenyebabkan timbulnya saldo yang tidak sesuai. Selain itu nilai harga pokokyang tidak sesuai antara kartu persediaan dan laporan pembelian dapatmengakibatkan nilai persediaan akhir yang tercantum pada laporan laba rugi tidaksesuai dengan perhitungan yang ada pada kartu persediaan atau tidak sesuaidengan nilai persediaan yang sebenarnya.
Oleh karena itu penulis menyarankan pada pihak Rumah Sakit IslamSamarinda agar lebih teratur dalam hal pencatatan dan penilaian persediaan sertadapat menghitung persediaannya tiap bulan agar lebih mudah dan teliti untukmengecek barang (obat) yang hilang dan sudah kadaluarsa.