ABSTRAK

M. Antoni Saputra, Analisis Kedalaman Batubara Dengan Metode Resisitivitas Di Lokasi Koperasi Bina Usaha Tani Desa Bayur Kecamatan Samarinda Utara, dibawah bimbingan Bapak Drs. Supriyanto MT, dan Bapak Drs. Subagio.
Metode geolistrik merupakan metode eksplorasi lapisan batuan yang bersifat dangkal (kurang dari 1.000 feet) sehingga dianggap lebih efektif untuk ekplorasi batubara yang biasanya berada pada kedalaman kurang dari 1.000 feet (330 meter). Selain itu, metode ini lebih sederhana, lebih murah dan mudah diolah sehingga lebih mudah dijangkau oleh para eksplorer dalam melakukan eksplorasi
Dalam penelitian ini telah digunakan metode geolistrik tahanan jenis Konfigurasi Schlumberger. Pengolahan data menggunakan sebuah perangkat lunak Res2dinv. RES2DINV merupakan suatu program komputer yang compatible dengan windows 95/98/2000/NT/Me/XP yang menampilkan gambaran formasi batuan dalam bentuk dua dimensi ( 2-D) dari data geolistrik tahanan jenis (resistivitas)
Stratigrafi (geologi) daerah penelitian sebagian besar tersusun oleh tanah permukaan/ tanah pasir (sandysoil), tanah lempung (claysoil), lempung (clay) /batulempung (claystone), dan batubara (coal). Hasil dari perhitungan maka didapatkan kedalaman untuk masing-masing batubara yaitu; batubara 1 h1 = 9,79 meter, batubara 2 h2 = 9,307 meter, batubara 3 h3 = 9,2 meter.