RINGKASAN
Fransiska Mariana Gultom, Studi tentang Pelayanan pada Dinas Tenaga
Kerja Kota Bontang, di bawah bimbingan Drs. H. M. Gunthar Riady, M. Si selaku
Pembimbing I dan Fajar Apriani, S. Sos, M. Si selaku Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang
pelaksanaan pelayanan Dinas Tenaga Kerja bidang pelatihan, produktivitas, dan
penempatan tenaga kerja di Disnaker Kota Bontang.
Rancangan penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2008 sampai dengan
Mei 2009. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis deskriptif kualitatif
dengan analisis kualitatif model Interaktif meliputi: pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan/verifikasi data. Data yang akan
disajikan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dengan menggunakan
metode purposive sampling yaitu pemilihan sekelompok subjek atas ciri-ciri atau
sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut-paut yang erat dengan ciriciri

atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, serta bersumber
dari data sekunder yang diperoleh melalui telaah wawancara/interview, dan
dokumentasi. Selanjutnya, untuk mendapatkan data yang valid dan akurat maka
peneliti melakukan pengecekan ulang dan dapat melengkapi informasi dari
berbagai sumber.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan pada enam fokus penelitian,
yaitu: pelayanan pendaftaran pencari kerja, dan pelayanan pendaftaran lowongan
pekerjaan, pelayanan penempatan tenaga karja, pelayanan pemberian rekomendasi
dan perijinan, pelayanan perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha,
pelayanan pelatihan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja, serta pelayanan
pemagangan tenaga kerja, maka penulis menarik suatu kesimpulan sesuai dengan
hasil pengamatan dan wawancara secara langsung di lapangan bahwa pelayanan
yang dilaksanakan di Disnaker Kota Bontang masih belum optimal. Hal ini
disebabkan oleh berbagai faktor penghambat berupa: SDM petugas Disnaker yang
masih kurang, kemampuan/pengalaman pegawai yang masih kurang, tata letak
ruang kantor yang belum sesuai, kurangnya media informasi pasar kerja, serta
kurangnya sosialisasi kepada masyarakat. Meskipun demikian, pelayanan dapat
terlaksana dengan cukup baik karena adanya beberapa faktor yang mendukung
terlaksananya pelayanan ketenagakerjaan di Disnaker Kota Bontang, yaitu adanya
partisipasi yang baik antar instansi lain maupun antar bidang di Disnaker Kota
Bontang, serta adanya kebijakan pemerintah berupa UU No. 13 Tahun 2003 dan
Instruksi Walikota Bontang No. 1 Tahun 2005 yang mengatur kebijakan
pelaksanaan pelayanan di Disnaker Kota Bontang.
Dengan adanya kendala-kendala tersebut, penulis menyarankan agar pihak
Disnaker Kota Bontang dapat menambah jumlah personel/pegawai serta
meningkatkan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat Kota Bontang
sehingga dapat memberikan pelayanan prima bagi semua pihak yang
berkepentingan.