Samarinda merupakan Ibu Kota dari Provinsi Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk laki laki mencapai 435.959 jiwa dan perempuan 407.497 jiwa menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan dari jumlah kasus pencurian motor di Kota Samarinda yang tergolong tinggi, oleh karena itu di perlukan sebuah solusi untuk mengetahui informasi tempat data kasus pencurian bermotor untuk meminimalisir kejahatan yang terjadi. Pengelompokan pencurian sepeda motor akan menjadi salah satu solusi dimana dalam pengelompokan tersebut nantinya dapat di kumpulkan masing-masing golongan pencurian motor Dalam penelitian ini, data yang digunakan mencakup informasi dari sepuluh kecamatan, yaitu Palaran, Samarinda Ilir, Samarinda Kota, Samarinda Seberang, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, Sambutan, Sungai Kunjang, Sungai Pinang, dan Loa Janan. Dataset terdiri dari 72 data dengan tiga fitur utama, yaitu total merek Yamaha, total merek Honda, dan total merek lain. Pengolahan data dilakukan dengan teknik preprocessing menggunakan Min-Max Scaler untuk normalisasi. Hasil analisis menunjukkan adanya variasi dalam nilai Validasi Partition Coefficient di setiap kecamatan, dengan beberapa kecamatan, seperti Palaran, memperoleh hasil yang lebih baik. Sebaliknya, kecamatan seperti Samarinda Kota menunjukkan nilai yang mendekati 0, menandakan bahwa cluster yang terbentuk kurang konsisten. Penemuan ini mencerminkan tantangan dalam memahami pola pencurian motor, yang dipengaruhi oleh variabel eksternal, seperti faktor sosial, ekonomi, dan tingkat pengawasan keamanan.