Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perempuan di RT 13 Desa Swarga Bara Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Di bawah bimbingan ibu Dra. Lisbet Situmorang, M. Si selaku dosen pembimbing I. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini untuk menganalisis dan mendeksripsikan faktor-faktor yang menyebabkan kekerasan pada wanita dalam rumah tangga di Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur. Sedangkan jenis penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang berusaha memaparkan dan menggambarkan (mendeskripsikan) objek yang diteliti berdasarkan informasi dari data yang telah dikumpulkan. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah mengguanakan wawancara semi- terstruktur dengan observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data dan penyajian data. Peneliti menunjukkan bahwa korban KDRT, khususnya perempuan, mengalami dampak jangka panjang yang mencakup gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan trauma psikologis lainnya. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga sering kali berujung pada ketidakstabilan ekonomi, mengingat banyak korban yang terjebak dalam lingkaran ketergantungan finansial dan sosial. Dalam konteks sosial, KDRT memperburuk ketimpangan gender dan memperkuat stereotip negatif tentang peran perempuan dalam keluarga. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran kebijakan publik dan intervensi hukum untuk melindungi korban dan menanggulangi KDRT. Kesadaran masyarakat yang lebih tinggi, pendidikan tentang hubungan yang sehat, serta pemberdayaan korban menjadi langkah penting dalam mencegah dan mengurangi kekerasan dalam rumah tangga. Di harapkan penelitian ini dapat menjadi sumber atau saran bagi pemerintah terkait kekerasan dalam rumah tangga khususnya di desa swarga bara, juga meningkatkan kesadaran dan pendidikan bagi masyarakat serta menigkatan akses dan perlindungan hukum bagi korban. Peningkatan program pendidikan dan kesadaran hukum terkait kekerasan dalam rumah tangga. Penyediaan layanan perlindungan yang lebih baik bagi korban kekerasan. Penguatan peran tokoh agama dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan ramah terhadap korban KDRT.