Olga Lalita Prasetiyo. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman. 2025. Pengaruh Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh BAP (Benzil Amino Purine) dan 2,4-D (Dichlorophenoxy Acid) terhadap Kalus Embriogenik Jeruk Keprok Borneo Prima (Citrus reticulata cv. Borneo Prima). Dibimbing oleh Dr. Yanti Puspita Sari, M.Si dan Dr. Dwi Susanto, M.Si. Jeruk Keprok Borneo Prima (Citrus reticulata cv. Borneo Prima) merupakan salah satu varietas jeruk lokal Indonesia yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan melalui teknik kultur jaringan. Perbanyakan dengan metode kultur jaringan dapat dilakukan melalui embriogenesis somatik. Keberhasilan pembentukan embriogenesis somatik sangat dipengaruhi oleh pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi BAP (Benzil Amino Purine) dan 2,4-D (Dichlorophenoxy Acetic Acid) terhadap pembentukan kalus embriogenik pada jeruk keprok Borneo Prima. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan kombinasi 2,4-D (0, 1, 2 mg/L) dan BAP (0, 1,5, 3, 4,5 mg/L), yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati meliputi morfologi kalus (warna dan tekstur), pertambahan berat kalus, serta fase embriogenesis yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ZPT 2,4-D dan BAP berpengaruh terhadap pembentukan morfologi kalus embriogenik, dengan variasi warna kalus yaitu putih, kuning, hijau-kuning dan coklat, dengan tekstur kalus remah, kompak, dan remah-kompak. Pertambahan berat kalus tertinggi diperoleh pada perlakuan 2 mg/L 2,4-D + 4,5 mg/L BAP dengan rata-rata 0,63 gram. Namun, embriogenesis somatik hanya mencapai fase globular, tanpa perkembangan ke fase lebih lanjut seperti heart, torpedo atau kotiledon.