Kelelahan dapat terjadi akibat dari padatnya aktivitas fisik. Masyarakat biasa mengatasi kelelahan dengan cara mengkonsumsi suplemen. Namun, saat ini telah banyak suplemen yang berbahan dasar kimia dengan efek samping yang berbahaya. Sehingga perlu dilakukan upaya pengembangan yang berbahan baku aman dari tumbuhan salah satunya daun halaban yang diduga memiliki efek tonikum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen dan senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak air daun halaban (Vitex pinnata L.) bagaimana efek tonikum ekstrak air daun halaban (Vitex pinnata L.) terhadap mencit (Mus musculus) dan berapakah dosis optimal ekstrak air daun halaban (Vitex pinnata L.) yang dapat memberikan efek tonikum jika dibandingkan dengan kontrol positif berupa kafein. Metode penelitian ini menggunakan natatory exhaustion dengan cara membagi 25 ekor mencit menjadi 5 kelompok. Kelompok I diberi kafein 100 mg/KgBB, kelompok II diberi perlakuan Na-CMC 0,5% sedangkan kelompok III, IV, V diberi ekstrak dengan variasi dosis (250, \500, 750 mg/KgBB). Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan waktu berenang mencit sebelum dan sesudah perlakuan serta mengitung waktu selisih lelah dengan uji One Way ANOVA dan uji Post hoc Tukey. Hasil rendemen diperoleh 11,2% dan ekstrak air daun halaban mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, dan saponin. Berdasarkan hasil statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna pada tiap kelompok (p