Kelelahan kerja adalah penyebab utama kecelakaan di pertambangan batu bara, dipicu oleh usia, status gizi, kualitas tidur, beban kerja fisik, masa kerja, dan durasi kerja. Di PT. Mitra Indah Lestari, operator driver dump truck berisiko tinggi mengalami kelelahan akibat interaksi langsung dengan alat berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan kelelahan kerja pada driver dump truck di PT. Mitra Indah Lestari Kota Samarinda. Studi kuantitatif dengan desain cross-sectional melibatkan 59 responden melalui total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner IFRC dan dianalisis dengan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelelahan kerja mayoritas berada pada kategori ringan (47%), diikuti kategori sedang (39%) dan tinggi (14%). Mayoritas usia responden berusia muda (57,6%), sementara sisanya berusia tua (42,4%). Kualitas tidur responden dengan kategori baik (50,8%) dan buruk (49,2%). Status gizi mayoritas normal (59%), sementara kategori kurus berat (3%), gemuk ringan (14%), dan gemuk berat (24%). Beban kerja fisik terbanyak berada pada kategori sedang (75 %), kategori berat (22%) dan rendah (3%). Durasi kerja responden kategori normal (50,8%) dan tidak normal (49,2%). Masa kerja mayoritas dengan kategori lama (45,8%), kategori baru (32,2%) dan sedang (22%). Terdapat hubungan antara beban kerja fisik (p =0,004;r =0,365), Masa kerja (p =0,001;r =0,679), dan durasi kerja (p =0,001;r= 0,836) dengan kelelahan kerja, serta tidak ada hubungan antara usia (p =0,263;r =0,148), status gizi (p =0,572;r =-0,075), dan kualitas tidur (p =0,311; r = 0,134) dengan kelelahan kerja. Disarankan bagi perusahaan membatasi jam kerja harian, mengurangi beban kerja seiring bertambahnya usia dan masa kerja pekerja, melakukan rotasi jabatan dari operator ke supervisor dan melakukan evaluasi dan penyesuaian beban kerja dengan standar yang jelas dan aman.