Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu pada Proses Produksi Perusahaan Mie Dua Pesut
Perusahaan Mie Dua Pesut merupakan pabrik berskala menengah yang bergerak di bidang industri pengolahan mie. Perusahaan Mie Dua Pesut berlokasi di Jalan Ulin, No. 11, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Tingkat produksi harian di Perusahaan Mie Dua Pesut biasanya menghabiskan sekitar 90-100 karung atau 2.250-2.500 kg tepung terigu. Hasil dari produksi Mie Dua Pesut adalah mie telur besar, mie telur kecil, mie pangsit, kulit pangsit ukuran besar dan kecil, dan mie kwetiau. Produk yang dihasilkan Mie Dua Pesut dikemas kemudian dijual di toko pemilik dan didistribusikan ke pelanggan serta pasar-pasar tradisional. Selama ini Perusahaan Mie Dua Pesut melakukan pengendalian persediaan tepung terigu dengan metode konvensional saja atau berdasarkan pengalaman dan pengamatan di gudang. Dengan menggunakan metode persediaan ini, Mie Dua Pesut pernah mengalami kekurangan persediaan pada saat permintaan tinggi. Pemesanan bahan baku dilakukan ketika persediaan bahan baku berjumlah 100 karung atau 2.500 kg, dengan jumlah pemesanan sebanyak 8 ton tepung terigu dengan lead time 2 hari. Untuk mencapai total biaya persediaan yang optimal, diperlukan suatu analisis pengelolaan dan pengendalian persediaan dengan menggunakan suatu metode persediaan. Oleh karena itu, untuk menjamin kelancaran proses produksi Perusahaan Mie Dua Pesut diperlukan adanya pengelolaan persediaan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode EOQ digunakan untuk mencegah terjadinya kekurangan persediaan dengan menghitung jumlah pesanan yang ekonomis serta frekuensi pemesanan yang optimal agar sesuai dengan kebutuhan permintaan sehingga meminimasi total biaya persediaan. Pada pengolahan metode EOQ diketahui jumlah pesanan yang optimal adalah sebanyak 1.443 karung atau 36.075 kg tepung terigu dengan frekuensi pemesanan 22 kali dalam setahun. Pemesanan ulang kembali (reorder point) perlu dilakukan ketika jumlah persediaan berada di titik 167 karung atau 4.175 kg. Hasil yang diperoleh menunjukkan metode persediaan dengan EOQ memberikan hasil yang lebih optimal dibandingkan dengan kebijakan perusahaan. Penggunaan metode Economic Order Quantity (EOQ) menghasilkan penurunan biaya persediaan sebesar Rp433.484, dibandingkan dengan kebijakan perusahaan dengan total biaya persediaan yang awalnya Rp766.511 menjadi Rp333.027 atau turun sebesar 56,55%.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | Pengelolaan Persediaan Bahan Baku Tepung Terigu pada Proses Produksi Perusahaan Mie Dua Pesut |
---|---|
Pengarang | NURUL HIKMAH - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI NUR p 2025 |
Subyek | EOQ Persediaan Tepung Terigu Mie Dua Pesut |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2025 |
Penerbit | Fakultas Teknik |
Jurusan | Teknik Industri |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY