Infeksi jamur merupakan penyakit infeksi yang memiliki prevalensi cukup tinggi di negara tropis. Jamur penyebab infeksi di antaranya yaitu Candida albicans dan Malassezia furfur. Tanaman sungkai (Peronema canescens) dapat dimanfaatkan sebagai antijamur karena memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid, tanin, dan saponin. Tanaman yang digunakan sebagai obat perlu dikarakterisasi sebagai proses penjaminan mutu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etanol 96% daun sungkai terhadap jamur Candida albicans dan Malassezia furfur serta mengetahui karakteristik ekstrak dari parameter spesifik maupun non spesifik. Hasil parameter spesifik meliputi uji organoleptik yaitu ekstrak daun sungkai berbentuk ekstrak kental, berbau khas, dan berwarna hijau kecoklatan. Hasil pengujian kadar sari larut etanol sebesar 79,9% dan kadar sari larut air sebesar 48,51%. Hasil parameter spesifik susut pengeringan 8,86%, kadar air 8%, kadar abu total 7,81%, kadar abu tak larut asam 1,83%, ALT 0,383 x 103 koloni/g dan tidak ditemukannya pertumbuhan kapang khamir pada penetapan AKK ekstrak daun sungkai. Uji aktivitas antijamur ekstrak menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi larutan uji 6,25%, 12,5%, 25%, dan 50% dengan ketoconazole sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. Hasil penghambatan terbaik didapatkan pada konsentrasi 50% dengan zona hambat ratarata 9,8 mm (kategori sedang) terhadap Candida albicans dan zona hambat ratarata 6,8 mm (kategori sedang) terhadap Malassezia furfur. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sungkai memiliki aktivitas antijamur.