Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat sangat membutuhkan kebutuhan pangan terutama beras. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengembangkan pangan alternatif adalah sorgum, selain toleran terhadap perubahan iklim sorgum memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibandingkan beras. Oleh karena itu, diperlukan varietas berbeda yang mampu beradaptasi dan menyesuaikan kondisi di Wilayah Tenggarong Seberang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi beberapa varietas dengan pemupukan terhadap uji adaptasi tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.), varietas sorgum beradaptasi dengan baik di lahan kering, serta jenis pupuk dapat memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada tanaman sorgum. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga November 2023 di Desa Mulawarman/Separi 4, Kecamatan Tenggarong Seberang. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis petak terbagi (split plot) dengan 3 ulangan. Petak utama dalam penelitian ini adalah varietas sorgum (V) tediri dari v1 (Kawali), v2 (Suri 3), v3 (Pahat) dan anak petak adalah perlakuan Pupuk (P) terdiri dari p1 (NPK 16:16:16 (300 kg ha-1 )), p2 (Pupuk kotoran sapi (10 Mg ha-1 )), serta p3 (Pupuk NPK (150 kg ha-1 ) dan kotoran sapi (5 Mg ha-1 )). Data dianalisis menggunakan uji F dan jika berbeda nyata untuk membandingkan dua rata-rata perlakuan dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi dari perlakuan varietas (V) dan jenis pupuk (P) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali berbeda sangat nyata pada variabel tinggi tanaman 15 dan 45 HST serta bobot kering 1000 biji. Uji adaptasi interaksi varietas (V) dan jenis pupuk (P) diperoleh pertumbuhan dengan hasil terbaik pada perlakuan varietas v2 (Suri 3) dan v3 (Pahat) dengan pupuk kotoran sapi + NPK. Perlakuan varietas (V) menunjukkan hasil berbeda sangat nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali berbeda tidak nyata pada variabel umur berbunga, panjang malai, jumlah biji per tanaman dan bobot kering 1000 biji. Varietas Suri 3 dan Pahat diperoleh adaptasi terbaik sehingga dapat dikembangkan di lahan kering. Jenis pupuk (P) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali berbeda nyata pada variabel tinggi tanaman umur 15 dan 30 HST, panjang malai dan bobot kering 1000 biji. Perlakuan pupuk kotoran sapi + NPK memiliki pertumbuhan dan hasil terbaik sehingga dapat dikembangkan di lahan kering. Kata kunci: Lahan kering, pemupukan, sorgum, varietas.