Anemia merupakan kondisi yang ditandai dengan kadar hemoglobin di bawah 12 g/dL dalam darah. Salah satu penyebab anemia adalah kekurangan zat besi yang mengakibatkan gangguan pembentukan hemoglobin. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi cookies hati ayam yang dikombinasikan dengan kurma (Phoenix dactylifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada responden dengan kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dL. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan pre-test– post-test control group. Sebanyak 30 mahasiswi berpartisipasi dalam penelitian ini yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan diberi cookies hati ayam yang dikombinasikan dengan kurma, diberikan tiga keping per hari selama 14 hari. Sementara itu, kelompok kontrol menerima plasebo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswi pada kelompok kontrol berusia 21 tahun (33,33%), dengan periode menstruasi terpanjang adalah 6 hari (40,00%). Pada kelompok perlakuan, umur yang dominan adalah 22 tahun (33,33%), dan lama menstruasi terpanjang adalah 7 hari (40,00%). Rata-rata konsumsi zat gizi Fe kelompok plasebo adalah 5,80 mg, vitamin C adalah 8,39 mg dan protein adalah 25,96 g. Sedangkan rata-rata konsumsi zat gizi Fe kelompok uji adalah 23,79 mg, vitamin C adalah 21,80 mg dan protein adalah 23,56 g. Hati ayam yang dikombinasikan dengan cookies kurma memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kadar hemoglobin, dengan rata-rata kadar hemoglobin kelompok plasebo adalah sebelum intervensi 10,30 g/dL dan setelah intervensi 10,31 g/dL. Rata-rata pada kelompok perlakuan sebelum intervensi adalah 10 g/dL dan setelah intervensi adalah 13 g/dL. Analisis statistik menggunakan uji-t menunjukkan nilai signifikansi jika didapkatkan nilai sebesar 0,000 (p kurang dari, 000) dan nilai signifikansi yang diperoleh dari hasil penelitian sebesar 0,0093 (p kurang dari, 0,05).