Bawang dayak (Eleutherine bulbosa) merupakan tanaman khas Kalimantan yang memiliki aktivitas sebagai imunostimulan. Kunyit (Curcuma longa) merupakan rempah yang berasal dari asia tenggara yang juga terbukti memiliki aktivitas sebagai imunostimulan. Kedua tanaman telah digunakan secara tradisional dan memiliki kategori toksisitas yang rendah. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi kandungan fitokimia dari ekstrak bawang dayak dan kunyit serta mengetahui aktivitas imunostimulan dari masing-masing dan kombinasi ekstrak bawang dayak dan kunyit. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif untuk identifikasi kandungan fitokimia dan uji hemaglutinasi untuk penentuan aktivitas imunostimulan dengan total 7 kelompok perlakuan yang terdiri dari kontrol positif (stimuno), kontrol negatif (NaCMC 1%), ekstrak bawang dayak, ekstrak kunyit, dan kombinasi ekstrak (1:1; 1:2; dan 2:1).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol bawang dayak dan kunyitmengandung flavonoid, kuinon, tanin, dan triterpenoid. Hasil uji aktivitas imunostimulan menunjukkan nilai rata-rata titer antibodi ekstrak bawang dayak, ekstrak kunyit dan kombinasi ekstrak masing -masing secara berurutan sebesar 6,0 ± 0,35; 6,2 ± 0,35; 5,0 ± 0,70; 5,6 ± 0,70; dan 5,6 ± 0,70. Hasil analisis uji Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikansi p>0,05 yang berarti tidak ada perbedaan signifikan antara ketiga kombinasi ekstrak terhadap kontrol positif dan terhadap masing-masing ekstraknya. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa masing-masing ekstrak dan kombinasinya memiliki aktivitas imunostimulan.