Budaya K3 merupakan nilai-nilai, sikap, persepsi, kompetensi, dan pola perilaku individu atau kelompok yang menentukan komitmen, gaya, dan kemampuan manajemen keselamatan dan kesehatan dalam organisasi. Tingkat Kematangan budaya K3 dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor individu, faktor perilaku, dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kematangan budaya K3 pada pekerja Operasional di PT. X Kota Balikpapan dan menganalisis apakah ada hubungan antara sikap pekerja, pengawasan, dan pelatihan K3 dengan tingkat kematangan budaya K3. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain cross-sectional. Variabel yang diteliti yaitu sikap, pengawasan, dan pelatihan K3 dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Sampel pada penelitian ini berjumlah 38 pekerja dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi rank spearman Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan budaya K3 pada pekerja operasional di PT. X Kota Balikpapan sebanyak 19 pekerja (50%) telah berada di tingkat generative. Berdasarkan analisis data, terdapat hubungan antara tingkat kematangan budaya K3 dengan sikap (p-value = 0,043), pengawasan (p-value = 0.028), dan pelatihan K3 (p-value = 0.044). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara variabel independen sikap, pengawasan, dan pelatihan K3 dengan variabel dependen tingkat kematangan budaya K3 pada pekerja operasional di PT. X Kota Balikpapan. Saran yang dapat dilakukan yaitu dengan adanya komitmen yang kuat dari manajemen perusahaan yang dapat diwujudkan dengan penyediaan sumber daya yang memadai, penerapan kebijakan yang mendukung budaya K3, serta kepemimpinan yang proaktif dalam menegakkan standar keselamatan.