Analisis Perbandingan Perancangan Struktur Atas Jembatan dengan Steel Girder dan Reinforcement Concrete Girder
Penggantian jembatan kayu dengan jembatan beton atau baja telah banyak diterapkan di Indonesia untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna, khususnya saat dilalui kendaraan berat. Hal serupa juga diperlukan pada jembatan kayu di Desa Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang kondisinya dinilai tidak memadai untuk kendaraan berat seperti truk. Jembatan ini dinilai kurang aman dan nyaman sehingga memerlukan pembangunan jembatan baru yang lebih kokoh dan layak. Penelitian ini membandingkan dua alternatif desain struktur atas jembatan, yaitu menggunakan steel girder dan reinforcement concrete (RC) girder. Perbandingan dilakukan berdasarkan ketahanan nominal material gelagar, estimasi biaya konstruksi, dan durasi pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur atas dengan steel girder menggunakan profil I 800.300.14.26 mm dengan mutu baja ASTM A572 (fy = 290 MPa, fu = 415 MPa).
Gelagar ini memiliki momen nominal sebesar 3279 kNm dan gaya geser nominal 1761 kN, yang lebih besar dari momen dan gaya geser ultimit masing-masing sebesar 2936 kNm dan 468 kN untuk gelagar interior, serta 2343 kNm dan 409 kN untuk gelagar eksterior. Steel girder juga memenuhi batas lendutan < 25 mm dengan lendutan aktual sebesar 23,34 mm untuk gelagar interior dan 18,7 mm untuk gelagar eksterior. Sementara itu, RC girder menggunakan mutu beton K-350 dan mutu tulangan 420 MPa dengan dimensi 500 x 1400 mm. Gelagar ini memiliki momen nominal sebesar 4394 kNm dan gaya geser nominal 998 kN, yang juga lebih besar dari momen dan gaya geser ultimit masing-masing sebesar 3767 kNm dan 633 kN untuk gelagar interior, serta 3230 kNm dan 586 kN untuk gelagar eksterior. RC girder juga memenuhi syarat lendutan < 25 mm, dengan lendutan aktual sebesar 9,61 mm untuk gelagar interior dan 6,2384 mm untuk gelagar eksterior. Dari sisi anggaran, struktur atas dengan steel girder membutuhkan biaya sebesar Rp3.006.866.798, sedangkan RC girder hanya memerlukan biaya sebesar Rp1.783.727.843, yang lebih efisien sebesar 40,68%. Namun, dari segi durasi, pekerjaan dengan steel girder memerlukan waktu 68 hari, lebih cepat 23,5% dibandingkan RC girder yang membutuhkan 84 hari. Penelitian ini memberikan gambaran komprehensif terkait keunggulan dan kelemahan masing-masing alternatif, sehingga dapat menjadi acuan dalam pemilihan desain struktur atas jembatan yang optimal.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | Analisis Perbandingan Perancangan Struktur Atas Jembatan dengan Steel Girder dan Reinforcement Concrete Girder |
---|---|
Pengarang | Sindy Auriandy - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI SIN a 2025 |
Subyek | JEMBATAN Gelagar Beton Bertulang Gelagar Baja Komposit |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2025 |
Penerbit | Fakultas Teknik |
Jurusan | Teknik Sipil |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY