Bahaya ergonomi dapat menyebabkan masalah kesehatan hingga risiko kecelakaan dalam bekerja. Salah satu masalah kesehatan yang dapat terjadi adalah Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK). GOTRAK merujuk pada berbagai kondisi kesehatan yang mempengaruhi otot akibat aktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan GOTRAK pada karyawan Departemen SHE&Q PT. X Bontang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan uji rank spearman correlation. Variabel yang diteliti yaitu gangguan otot rangka akibat kerja, aktivitas repetitif, sikap kerja tidak alamiah dan masa kerja. Sampel penelitian berjumlah 77 karyawan (total sampling) dan menggunakan instrumen SNI 9011:2021. Hasil penelitian menunjukkan 69 karyawan (90%) mengalami GOTRAK dengan tingkat risiko rendah, karyawan dengan aktivitas repetitif pada kategori aman sebanyak 41 karyawan (53%), karyawan dengan sikap kerja tidak alamiah pada kategori aman sebanyak 40 karyawan (52%) dan karyawan mayoritas memiliki masa kerja 1-5 tahun sebanyak 26 karyawan (34%). Hasil uji bivariat menunjukkan variabel sikap kerja tidak alamiah (p=0,000) dan masa kerja (p=0,009) memiliki hubungan dengan GOTRAK dan variabel aktivitas repetitif (p=0,958) tidak terdapat hubungan dengan GOTRAK. Karyawan disarankan untuk meluangkan waktu untuk melakukan peregangan otot sebelum memulai kerja, setiap 1-2 jam pada saat bekerja dan setelah selesai bekerja. Perusahaan disarankan untuk menyediakan alat bantu penyangga tambahan pada karyawan untuk menopang lengan dan kaki agar dapat mengurangi tumpuan beban dan mengurangi posisi bungkuk saat bekerja serta perusahaan melakukan pemeriksaan lebih lanjut bagi karyawan dengan tingkat risiko sedang dan tinggi.