Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa Menggunakan Software Tekla Structural Designer (Studi Kasus: Gedung Kuliah Poltekkes, Kalimantan Timur)
Indonesia memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi karena berada di jalur cincin api Pasifik. Sebagai salah satu pulau di Indonesia, Pulau Kalimantan memiliki risiko gempa yang rendah, namun masih memiliki potensi mengalami gempa bumi. Untuk memastikan bangunan tahan terhadap beban gempa, perencanaan struktur harus mengikuti standar yang berlaku. Sistem Rangka Pemikul Momen dapat digunakan sebagai metode perencanaan bangunan tahan gempa. Dalam merencanakan bangunan tahan gempa, dapat digunakan konsep Building Information Modelling (BIM). Tekla Structural Designer merupakan salah satu software yang dapat terintegrasi dengan konsep BIM.
Pemodelan dan analisis struktur dilakukan menggunakan software Tekla Structural Designer berdasarkan data geometri dan grid yang diambil dari gambar shop drawing. Output dari software berupa informasi tentang perilaku struktur dan hasil desain elemen struktur secara otomatis. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil analisis menggunakan software ETABS untuk dilakukan validasi, karena ETABS merupakan software yang sudah umum digunakan oleh banyak orang. Software ETABS digunakan untuk memperoleh gaya dalam, yang kemudian dilakukan analisis secara manual menggunakan Microsoft Excel sesuai dengan pedoman yang berlaku.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh simpangan antar lantai terbesar sebesar 13,7 mm pada arah X dan 16,5 mm pada arah Y, dengan simpangan antar lantai izin sebesar 30,77 mm, sehingga tidak terdapat simpangan berlebih pada setiap lantai. Analisis pengaruh P-Delta menunjukkan nilai koefisien stabilitas terbesar pada arah x (θx) sebesar 0.029 mm dan pada arah y (θy) sebesar 0.034 mm dengan nilai koefisien stabilitas maksimum (θmaks) sebesar 0.091 mm, sehingga pengaruh P-Delta dapat diabaikan. Hasil analisis desain struktur menunjukkan terdapat delapan jenis balok dengan dimensi berbeda, di mana jumlah tulangan longitudinal dan jarak tulangan sengkang bervariasi sesuai jenis dan lokasi balok. Pada elemen kolom, terdapat dua jenis kolom dengan
dimensi yang sama, namun jumlah serta jarak tulangan longitudinal dan tulangan sengkang berbeda tergantung penempatannya. Sementara itu, elemen pelat terdiri dari pelat lantai dan pelat rooftank dengan tebal yang seragam dengan masing-masing memiliki tulangan atas dan bawah pada arah X dan Y dengan diameter tulangan serta jarak yang seragam.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | Perencanaan Struktur Bangunan Tahan Gempa Menggunakan Software Tekla Structural Designer (Studi Kasus: Gedung Kuliah Poltekkes, Kalimantan Timur) |
---|---|
Pengarang | Mochamad Ardi Saputra - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI MOC p 2025 |
Subyek | Gempa bumi BIM Struktur Bangunan Tahan Gempa Struktur Pemikul Momen Khusus Tekla Structural Designer |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2025 |
Penerbit | Fakultas Teknik |
Jurusan | Teknik Sipil |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY