Remaja merupakan masa yang krusial dimana gaya hidup dapat mempengaruhi masa depan mereka. Mudahnya akses dan kebebasan dalam memperoleh makanan terutama makanan olahan ultra serta kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan memicu terjadinya perubahan pada berat badan. Penelitian cross sectional pada 519 mahasiswa dilakukan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi makanan olahan ultra dan aktivitas fisik pada mahasiswa Universitas Mulawarman menggunakan kuesioner online berupa google form. Analisis statistik dilakukan dengan uji chi square dan regresi logistik multinomial. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan olahan ultra dengan status gizi mahasiswa, nilai pvalue 0.455. Akan tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi mahasiswa, dimana nilai p-value 0.031. Hal ini terjadi karena mahasiswa banyak melakukan aktivitas sendentari. Variabel yang paling berpengaruh yaitu pekerjaan ibu dengan Odd Ratio = 7,05, artinya mahasiswa dengan ibu yang bekerja memiliki peluang 7,05 berstatus gizi kurus dibadingkan status gizi normal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya faktor pengganggu yang turut mempengaruhi status gizi mahasiswa yang berasal dari karakteristik sosiodemografi yaitu pekerjaan ibu. Walaupun tidak terdapat hubungan yang berarti pada masa sekarang akan tetapi jika pola hidup yang kurang baik tetap dilakukan dan menjadi kebiasaan tidak menutup kemungkinan munculnya penyakit terkait metabolisme dimasa yang akan datang.