Latar Belakang : Menurut hasil data RISKESDAS Provinsi Kalimantan Timur tahun 2018 oleh Departemen Kesehatan RI menunjukkan bahwa prevalensi masalah gigi pada anak usia 5-9 tahun mencapai 52,86%. Karies gigi adalah salah satu penyakit jaringan keras gigi yang ditandai dengan adanya kerusakan yang dimulai dari permukaan gigi yaitu email, dentin, dan meluas hingga ke arah pulpa. Karies gigi merupakan salah satu masalah umum yang terjadi pada anakanak yang dapat berpengaruh pada proses tumbuh kembang mereka. Nutrisi memiliki peran dalam pemeliharaan kesehatan, pertumbuhan dan juga berhubungan dengan karies gigi. Untuk menilai status gizi dapat di ukur menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Indeks Massa tubuh dapat diukur dengan parameter berat badan (kg), kemudian dibagi dengan tinggi badan kuadrat (m2). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kejadian karies pada anak usia 6-9 tahun di SD Negeri 010 Samarinda Sebrang. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dikarenakan pengambilan data melalui pemeriksaan antropometri dan pemeriksaan intra oral dilakukan di satu waktu. Pada penelitian ini menggunakan data primer yaitu melalui pemeriksaan karies gigi dan pemeriksaan indeks massa tubuh responden. Lalu, data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian : Pada penelitian ini didapatkan nilai p=0,51 yang berarti bahwa tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara indeks hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan indeks karies gigi def-t pada anak usia 6-9 tahun di SD Negeri 010 Samarinda Sebrang.