Margaretha Yolanda, 2025. Analisis Dampak Pengembangan KampungBudidaya Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap KesejahteraanPembudidaya Di Desa Ponoragan Kecamatan Loa KuluKabupaten Kutai Kartanegara (Dibimbing oleh Muhammad Syafril dan Erwan Sulistianto). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak sebelum dan sesudah penerapan Kepmen-KP No. 16 Tahun 2022 tentang Kampung Perikanan Budidaya Ikan Nila di Desa Ponoragan terhadap pendapatan rumah tangga, penyerapan tenaga kerja, serta mengidentifikasi permasalahan utama yang dihadapi oleh pembudidaya. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu Purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden pembudidaya ikan nila dan 2 informan kunci. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif untuk menghitung pendapatan rumah tangga dan penyerapan tenaga kerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pendapatan pembudidaya ikan sebelum diterapkan kebijakan kampung perikanan budidaya adalah Rp 94.049.272 per bulan dan sesudah diterapkan sebesar Rp 517.634.928 per bulan. lni menunjukan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada rata-rata pendapatan pembudidaya ikan sesudah diterapkannya kebijakan kampung perikanan budidaya. Penerapan kebijakan kampung perikanan budidaya memberikan dampak terhadap penyerapan tenaga kerja, baik dari dalam keluarga maupun non-keluarga. Sebelum kebijakan diterapkan, persentase tenaga kerja dari dalam keluarga sebesar 0,01228 persen, meningkat menjadi 0,01283 persen setelah kebijakan diterapkan, yang menunjukan adanya perubahan kecil. Sementara itu, persentase penyerapan tenaga kerja nonkeluarga naik dari 0,01283 persen menjadi 0,01897 persen. Peningkatan ini mencerminkan tambahan tenaga kerja yang dipekerjakan, baik dari dalam maupun luar keluarga, sebagai respons terhadap peningkatan produksi, pendapatan, dan komitmen pembudidaya ikan untuk melibatkan masyarakat sekitar. Permasalahan utama yang dihadapi oleh pembudidaya ikan nila meliputi kondisi cuaca ekstrim yang sering menyebabkan kegagalan panen, infiltrasi air sungai ke dalam kolam yang meningkatkan volume air hingga menyebabkan ikan terlepas, serta penggunaan pestisida oleh pembudidaya untuk mengatasi hama dan predator ikan. Hal ini memberikan gambaran bahwa kebijakan kampung perikanan budidaya memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya, namun perlu diimbangi dengan upaya mitigasi terhadappermasalahan yang ada.