Salah satu masalah kulit yang sering terjadi di Indonesia adalah jerawat. Jerawat bisa disebabkan oleh bakteri yaitu Propionibacterium acnes. Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) merupakan salah satu bahan alam yang memiliki manfaat sebagai antimikroba. Pengolahannya dengan cara fermentasi dapat meningkatkan aktivitas antimikroba dari kulit buah naga merah. Proses fermentasi bisa dilakukan dengan bantuan Bakteri asam laktat. Bakteri Asam Laktat dapat diisolasi dari limbah bahan alam seperti sekam padi. Tujuan umun dari penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenai hasil isolasi bakteri asam laktat, hasil fermentasi sari kulit buah naga merah serta karakteristik sediaan serum fermentasi sari kulit buah naga merah sebagai antibakteri jerawat. Penelitian ini dilakukan dengan mengisolasi dan mengidentifikasi Bakteri Asam Laktat. Selanjutnya, dilakukan uji pH dan uji aktivitas hasil sari fermentasi kulit buah naga merah dan dilakukan formulasi sediaan serum yang kemudian dikarakterisasi melalui pengujian organoleptik, pH, homogenitas viskositas serta uji aktivitas antibakteri pada sediaan serum. Identifikasi hasil isolasi Bakteri Asam Laktat didapatkan 3 isolat BAL Gram positif yang diduga dari genus Lactobacillus. Uji pH yang dilakukan terhadap 3 isolat fermentasi mendapatkan hasil terjadi penurunan pH menjadi 3,35; 3,14; dan 3,22 serta aktivitas antibakteri dengan zona hambat rata-rata 13,09 mm, 12,70 mm dan 11,92 mm yang termasuk dalam kategori kuat. 3 formula yang dibuat dengan komposisi bahan yang berbeda memiliki hasil organoleptik, pH, homogenitas dan viskositas yang memenuhi persyaratan, namun pada hasil organoleptik sediaan serum mengalami perubahan warna. Sediaan serum sari fermentasi kulit buah naga merah memiliki aktivitas antibakteri yang kuat dengan rata – rata zona hambat yaitu 11,15 mm, 10,5 mm dan 10,83 mm.