Hardinta Jandri Pelawi. Pengaruh Variasi Perlakuan Perendaman dan Pemeraman Terhadap Perkecambahan Benih Jengkol (Archidendron jiringa) (dibimbing oleh Marjenah dan Kiswanto). Perkecambahan biji merupakan pertumbuhan awal yang terjadi pada tumbuhan dimana terjadi perubahan pada embrio menjadi tumbuhan baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi perendaman dan pemeraman perkecambahan benih terhadap persentase kecambah, daya kecambah dan laju perekecambahan jengkol (Archidendron jiringa). Penelitian dirancang dengan pola Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan perlakuan perendaman (A) yang terdiri dari A0 (tidak direndam), A1 (air mengalir), A2 (air kelapa), A3 (air biasa) dan pemeraman (B) yang terdiri dari B0 (tidak diperam), B1 (1 hari), B2 (2 hari) B3 (3 hari). Dua faktor tersebut dikombinasikan sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan dan setiap kombinasi diulang 3 kali sehingga terdapat 48 satuan perlakuan dan setiap masing-masing perlakuan ulangan menggunakan 20 benih sehingga ada 960 benih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman dan pemeraman sangat berpengaruh nyata terhadap perkecambahan benih jengkol (Archidendron jiringa). Perendaman dan pemeraman sangat berpengaruh nyata terhadap persentase kecambah jengkol (Archidendron jiringa) dan kombinasi perlakuan yang paling baik adalah A3B0 (Perendaman dengan air biasa selama 12 jam, tidak diperam) dengan persentase kecambah 75%. Rataan daya kecambah terbaik terdapat pada kombinasi perlakuan A3 (perendaman dengan air biasa) dengan B0 (tidak diperam), B1 (diperam selama 1 hari), B2 (diperam selama 2 hari), dan B3 (diperam selama 3 hari) dengan rataan daya kecambah 72,8%. Kombinasi perlakuan yang memiliki tingkat laju perkecambahan yang paling baik adalah A1B3 (direndam dengan air mengalir selama 12 jam, diperam selama 3 hari) dengan rata-rata laju perkecambah yaitu 35 hari.