Ardi Wiyanto Sanjaya, Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa Di Desa Karang Jinawi Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (dibawah bimbingan Bapak Dr. Kus Indarto, M.AP.) Kemiskinan ialah permasalahan kompleks serta melibatkan sejumlah faktor yang beragam. Upaya penanggulangan kemiskinan sebaiknya dilakukan secara menyeluruh, terstruktur, dan berskala besar, mencakup seluruh bagian kehidupan masyarakat, dan diimplementasikan secara terpadu. Pemerintah telah melakukan berbagai cara dan usaha dalam mengatasi masalah kemiskinan,salah satunya adalah melalui inisiatif pemerintah yang dikenal sebagai Program Bantuan Langsung Tunai (BLT). BLT merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat miskin di desa dalam menghadapi dampak ekonomi. Berdasarkan hasil penenelitian di lapangan permasalahan yang dihadapi seperti, peraturan yang berubah-ubah dan terlambat terbit, keterlambatan penerimaan bantuan langsung tunai, serta perubahan nama penerima BLT. Metode yang akan diterapkan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan melakukan kajian pustaka, observasi, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap pengelola program bantuan langsung tunai dana desa serta keluarga penerima manfaat dari program itu sendiri. Fokus penelitian yang digunakan yaitu kesesuaian antara program dengan pemanfaat, kesesuaian antara program dengan organisasi pelaksana, kesesuaian antara kelompok pemanfaat
dengan organisasi pelaksana. Teknik analisis data model interaktif menurut Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses implementasi BLT di Desa Karang Jinawi telah berjalan sesuai dengan regulasi, yakni penyaluran bantuan kepada 29 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan melalui musyawarah desa (musdes). Penentuan penerima BLT dilakukan berdasarkan kriteria yang diatur dalam Peraturan Kepala Desa (Perkades), serta didukung oleh keterlibatan perangkat desa dan instansi terkait. Namun, terdapat beberapa kendala seperti peraturan yang berubah-ubah dan terlambat terbit, mekanisme penyaluran, serta pendataan ulang akibat penerima yang teridentifikasi menerima bantuan sosial ganda. Kendala ini dapat diatasi melalui koordinasi yang baik antara pemerintah desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta pendamping desa. Secara keseluruhan, implementasi BLT di Desa Karang Jinawi dapat meringankan beban
ekonomi masyarakat meskipun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem di desa tersebut.