Peramalan merupakan proses analisis yang bertujuan untuk meramalkan kondisi masa depan berdasarkan data historis dan data saat ini dengan tujuan untuk persiapan menghadapi situasi di masa depan dengan meminimalisir risiko kesalahan. Salah satu metode peramalan yang menggunakan himpunan fuzzy dan menggabungkannya dengan rantai Markov yaitu Fuzzy Time Series Markov Chain. Penentuan panjang interval dalam Fuzzy Time Series Markov Chain memiliki peran krusial karena panjang interval yang tepat akan mempengaruhi akurasi dalam pembentukan himpunan fuzzy. Metode yang dapat digunakan untuk menentukan panjang interval yaitu sturges dan automatic clustering. Penelitian ini bertujuan untuk meramalkan nilai transaksi belanja menggunakan uang elektronik di Indonesia periode September 2024 dengan metode Fuzzy Time Series Markov Chain dan memperoleh nilai akurasi peramalan menggunakan MAPE. Berdasarkan hasil penelitian dengan penentuan panjang interval sturges, diperoleh nilaiperamalan sebesar Rp52.836,07 miliar dengan nilai MAPE sebesar 8,51%, sedangkan penentuan panjang interval dengan automatic clustering diperoleh nilai peramalan sebesar Rp55.369,31 miliar dengan nilai MAPE sebesar 3,90%. Peramalan dengan metode Fuzzy Time Series Markov Chain menggunakan penentuan panjang interval automatic clustering lebih baik dibandingkan dengan penentuan panjang interval sutrges karena memiliki nilai MAPE lebih kecil.