Sarana dan Prasarana sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, serta hambatan dan solusi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SD 016 Tanjung Redeb. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) perencanaan dana BOS dilakukan dengan menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) berdasarkan kebutuhan sekolah, terutama dalam peningkatan sarana dan prasarana. 2) Pelaksanaan dana BOS diarahkan untuk pemeliharaan dan peningkatan fasilitas sekolah, yang mencakup pengadaan meja dan kursi, serta penyediaan sarana pendukung seperti laptop, sound portable, AC, komputer, dan buku ajar. Penggunaan dana ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa dan tenaga pendidik. 3) Pengawasan penggunaan dana BOS dilakukan melalui mekanisme internal dan eksternal. Pengawasan internal melibatkan kepala sekolah, bendahara, dan guru yang bertanggung jawab memastikan realisasi anggaran sesuai dengan RKAS. Sementara itu, pengawasan eksternal dilakukan oleh dinas pendidikan, inspektorat daerah, serta komite sekolah untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana BOS. 4) Hambatan dalam pengelolaan dana BOS meliputi keterbatasan dana dibandingkan dengan kebutuhan sekolah yang meningkat dan keterlambatan pencairan dana dari pemerintah. Untuk mengatasi tantangan tersebut, sekolah menerapkan berbagai strategi, seperti menyusun skala prioritas penggunaan dana BOS, mengajukan proposal tambahan ke pemerintah daerah atau pihak lain yang dapat memberikan dukungan, serta meningkatkan pelatihan bagi tim BOS agar lebih memahami regulasi dan tata kelola keuangan sekolah.Dalam pemanfaatan dana BOS, sekolah harus memastikan bahwa setiap alokasi anggaran benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi siswa dan tenaga pendidik. Penggunaan dana perlu dievaluasi secara berkala untuk menghindari ketidaksesuaian antara perencanaan dan realisasi di lapangan.