Transformasi perpustakaan tradisional menuju perpustakaan digital menjadi kebutuhan untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pencarian media digital sebagai sumber pembelajaran bagi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, kendala dan peningkatan prestasi peserta didik sebagai dampak pengelolaan perpustakaan berbasis literasi digital di SMA Negeri Berau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 6 Berau, teknik pengambilan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan Kepala sekolah, Kepala Perpustakaan, Staf IT perpustakaan, dan peserta didik pengguna perpustakaan. Sedangkan analisis data menggunakan model interaktif Milles dan Huberman dengan 3 kegiatan bersamaan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis data juga mengunakan analisis Pencocokan Pola dari Robert K. Yin. Hasil penelitian menunjukkan perencanaan perpustakaan berbasis digital, baik SMA Negeri 4 Berau maupun SMA Negeri 6 Berau telah dilakukan dengan identifikasi kebutuhan sumber digital sebelum mengembangkan program. Pada pengorganisasi kedua sekolah memiliki struktur kepengurusan yang jelas dalam mengelola perpustakaan digital. Pada pelaksanaan di kedua sekolah menerapkan berbagai program strategi dan unggulan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan informasi digital. Pada tahap evaluasi kedua sekolah telah menerapkan sistem pemantauan dan penilaian secara berkala untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program perpustakaan digital. Kendala yang dihadapi oleh sekolah adalah adanya pemadaman listrik sehingga mengganggu koneksitas jaringan. Sedangkan dampak perpustakaan digital memudahkan akses, efektifitvitas pencarian informasi dan peningkatan prestasi peserta didik. Sedangkan hasil analisis pencocokan pola antara teoritis dan empiris dapat disimpulkan pengelolaan perpustakaan di kedua sekolah ini berjalan sesuai dengan pola teoritis yang ditetapkan. Implikasi penelitian ini memperkuat konsep literasi digital berhubungan dengan kemampuan menggunakannya secara kritis, dan pengelolaan perpustakaan memerlukan perencanaan yang matang serta dukungan dana.