Lahan pasca tambang batubara merupakan lahan marginal yang miskin akan unsur hara dan memiliki pH tanah yang masam. Lahan seperti ini belum banyak digunakan sebagai pengembangan pertanian. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara pemupukan. Pemberian lumpur sawit diharapkan dapat meningkatkan kesuburan tanah pada lahan bekas tambang batubara sehingga mampu mendukung pertumbuhan tanaman tarum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah lumpur kelapa sawit (sludge) terhadap pertumbuhan tinggi dan diameter tanaman tarum (Indigofera tinctoria) dan mengetahui pengaruh pemberian limbah lumpur kelapa sawit (sludge) terhadap perubahan sifat kimia tanah sebelum dan sesudah perlakuan. Lokasi penelitian bertempat di PT Lana Harita Indonesia, menggunakan pola RAL Faktorial dengan satu (1) faktor, yaitu; limbah lumpur kelapa sawit (sludge) dengan lima (5) perlakuan variasi dosis masing-masing (P0 = 0 kg, P1 = 1 kg, P2 = 2 kg, P3 = 3 kg, P4 = 4 kg) dan setiap perlakuan memiliki tujuh (7) ulangan, dan setiap ulangan memiliki satu (1) tanaman, dengan jarak tanam 4 m × 4 m, sehingga total unit pengamatan adalah 35 bibit. Parameter tanaman yang diamati adalah tinggi dan diameter tanaman, pengamatan dilakukan setiap dua (2) minggu sekali selama tiga (3) bulan. Parameter yang diamati lainnya yaitu analisis kimia tanah, seperti pH tanah, C-Organik, N total, P tersedia dan K tersedia. Sampel tanah yang diambil adalah sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan variasi dosis limbah lumpur kelapa sawit terhadap parameter tinggi dan diameter berpengaruh nyata, dan pertumbuhan pada perlakuan P4 merupakan perlakuan yang memiliki nilai yang terbaik di bandingkan dengan perlakuan lainnya. Limbah lumpur kelapa sawit merupakan pupuk organik yang memiliki unsur hara yang cukup untuk menumbuhkan tanaman tarum di lahan kritis pasca tambang batubara.