ABSTRAK

Rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan dapat menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dan dikenal dengan strategi bauran pemasaran jasa.Berdasarkan data Bed Occupancy Ratio (BOR) yang merupakan indicator kinerja sebuah rumah sakit. RS. Dirgahayu memiliki rata-rata BOR 85% yang dibandingkan dengan standar BOR seharusnya yaitu 60% - 85% dan diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien rawat inap untuk Rumah Sakit Dirgahayu memiliki angka yang tertinggi yaitu dengan jumlah kunjungan rawat inap perkelas dari kelas utama, I, II, dan III didapatkan total kunjungan yaitu 84,816 pasien.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan bauran pemasaran dengan keputusan pasien memilih layanan kesehatan rawat inap di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan metode kuantitatif, dengan pendekatan cross sectionaldan sampel pada penelitian ini 105 responden yang berobat di Rawat Inap Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.Teknik pengambilan sampel ini menggunakan Stratified RandomSampling.
Hasil uji chi-square menunjukkan ada hubungan Produk dengan keputusan pasien memilih layanan kesehatan rawat inap di Rumah Sakit Dirgahayu (Pvalue= 0,000), Tempat dengan keputusan pasien (Pvalue= 0,000), Promosi dengan keputusan pasien (Pvalue= 0,000), Orang (SDM) dengan keputusan pasien (Pvalue= 0,000), Bukti fisik dengan keputusan pasien (Pvalue=
0,007), Proses dengan keputusan pasien (Pvalue= 0,000), namun tidak ada hubungan Harga dengan keputusan pasien rawat inap Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda (Pvalue= 0,463).
Saran dari penelitian ini yaitu pihak rumah sakit perlu menerapkan
konsep pengembangan sumber daya manusia yang terpadu serta memproaktifkan lagi dalam mempromosikan jasa pelayanan kesehatan yang tersedia di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.