Pelayanaan kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan kualitas terapi obat meliputi outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena obat, patient safety sehingga quality of life pasien terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit X. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Sampel diperoleh menggunakan teknik total sampling dengan responden Apoteker yang melakukan pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit X. Data diperoleh melalui kuesioner dan di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 11 kegiatan pelayanan farmasi klinik, terdapat 10 kegiatan yang terlaksana dengan kategori baik yaitu pengkajian dan pelayanan resep (100%), penelurusan riwayat penggunaan obat (89,37%), rekonsiliasi obat (100%), pelayanan informasi obat (91,42%), konseling (80%), visite (81,25%), pemantauan terapi obat (100%), pemantauan efek samping obat (100%), evaluasi penggunaan obat (100%), dispensing sediaan steril (100%) dan kegiatan pemantauan kadar obat dalam darah belum terlaksana sepenuhnya. Penelitian ini menunjukkan pelayanan farmasi klinik oleh Apoteker di Rumah Sakit X telah dilaksanakan dengan baik (85,64%) sesuai standar pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.