PENGARUH VARIASI KOMPOSISI STARTER EM4, LIMBAH CAIR TAHU DAN AMPAS TAHU TERHADAP PARAMETER CNPK DALAM PEMBUATAN POC SECARA ANAEROB
Tahu adalah makanan bergizi dengan kandungan protein tinggi yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia karena harganya terjangkau. Bahan utama tahu, kedelai, memiliki kebutuhan tahunan sekitar 2,3 juta ton, di mana 40% digunakan untuk produksi tahu. Industri tahu berkembang pesat, termasuk di Samarinda, dengan dominasi skala kecil hingga menengah, meski pabrik besar mulai bermunculan. Produksi tahu menghasilkan limbah padat dan cair, di mana limbah cair yang tidak dikelola dapat mencemari lingkungan, memengaruhi kualitas air, dan mengganggu biota. Pengolahan limbah cair tahu dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan variasi terbaik starter EM4 serta komposisi limbah cair tahu dan ampas tahu terhadap parameter N, P, K, dan C-organik agar memenuhi standar Peraturan Menteri Pertanian Nomor 261 Tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dengan 2 variasi perlakuan. Variasi pertama adalah variasi EM4 yang meliputi 3 perlakuan, yaitu : A = 50 ml, B = 60 ml, C = 70 ml. Variasi kedua adalah ampas tahu dan limbah cair tahu yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu : 100% : 0%, 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75%. Pembuatan pupuk organik cair ini berbahan limbah cair tahu, ampas tahu, sawi, kulit pisang, larutan EM4, dan larutan gula. Selanjutnya semua bahan dicampur dan difermentasi selama 14 hari secara anaerob dan setiap hari dilakukan pengamatan fisik seperti bau, warna dan tampak luar. Setelah itu dilakukan pengujian C-Organik, Nitrogen Fosfor, dan Kalium. Penelitian ini menghasilkan kandungan C-Organik tertinggi pada perlakuan A2 sebesar 1,04% (EM4 50 ml, dan limbah cair tahu 750 ml : ampas tahu 250 gr), kandungan Nitrogen tertinggi pada sempel A4 sebesar 0,05% (EM4 50 ml, dan limbah cair tahu 250 ml : ampas tahu 750 gr), kandungan Fosfor tertinggi pada sempel kontrol sebesar 0,78% (tanpa EM4, limbah cair tahu dan ampas tahu), kandungan Kalium tertinggi pada sampel A2 sebesar 0,21% (EM4 50 ml, dan limbah cair tahu 750 ml : ampas tahu 250 gr). Kandunga pada pupuk organik cair pada ketiga sampel belum memenuhi standar Keputusan Menteri Pertanian Nomor 261/KPTS/SR.310/M/4/2019. Adapun saran pada penelitian ini yaitu penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah waktu fermentasi lebih dari 14 hari agar pH mencapai kematangan, serta menambahkan komposisi kulit pisang dan sawi guna meningkatkan kadar C, N, P, dan K dalam pupuk organik cair.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PENGARUH VARIASI KOMPOSISI STARTER EM4, LIMBAH CAIR TAHU DAN AMPAS TAHU TERHADAP PARAMETER CNPK DALAM PEMBUATAN POC SECARA ANAEROB |
---|---|
Pengarang | Dhina Syalsabillah Nispayani - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI DHI p 2025 |
Subyek | Ampas Tahu pupuk organik cair EM4 LIMBAH CAIR TAHU Anaerob |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2025 |
Penerbit | Fakultas Teknik |
Jurusan | Teknik Lingkungan |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY