Penelitian ini bertujuan untuk menggali secara mendalam terhadap keberhasilan implementasi penganggaran dengan pendekatan bottom-up setelah mengubahnya dari pendekatan top-down sebagai upaya meningkatkan dan memperbaiki kinerja organisasi dalam pelayanan pendidikan. Fokus penelitian adalah penganggaran partisipatif dengan mengacu pada pengukuran kualitas pelaksanaan anggaran dengan indikator penyerapan anggaran tahunan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di YPPSB. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi berupa laporan serapan anggaran (cost report) tahun 2021, 2022, 2023 dan justifikasi over budget. Informan yang terlibat adalah manajemen dan staf guru YPPSB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa YPPSB telah mengimplementasikan penganggaran partisipatif dengan selalu memerhatikan dan merespon feedback dari stakeholder. Salah satu manfaat dari penerapan metode penganggaran bottom-up adalah penganggaran yang dilakukan dalam folder bersama membuat semua pihak dapat melihat dan mengevaluasi penganggaran secara bersama, sehingga tercipta sistem penganggaran yang transparan dan akuntabel. Hal ini merupakan temuan baru dalam penelitian. Secara global, kinerja serapan anggaran YPPSB telah menunjukkan hasil yang baik yaitu di atas 90%. Apabila dilihat dari masing-masing cost element, terdapat anggaran yang lebih dan kurang. Anggaran berlebih akibat biaya pelayanan kesehatan serta benefit lain yang tidak terpakai dialihkan untuk pembiayaan program lain yang timbul secara mendadak (unpredictable) dan mendesak, seperti perbaikan sarana prasarana dan lomba-lomba yang diadakan oleh dinas. Hal ini menunjukkan bahwa adanya fleksibilitas dalam mengimplementasikan anggaran. Temuan ini dapat dijadikan pertimbangan bagi yayasan atau lembaga lain dalam mengimplementasikan anggaran.