UMKM Batik Atiiqna merupakan salah satu UMKM Batik yang berada di Samarinda dan termasuk pencetus batik tulis pertama di Samarinda. UMKM Batik Atiiqna memiliki proses produksi dengan cara manual dan dilakukan pada rumah produksi atau home production. Perusahaan masih belum mengetahui bagaimana cara untuk melakukan identifikasi risiko dan manajemen risiko, sehingga dilakukan penelitian pengendalian risiko dengan mengantisipasi kegagalan dan membuat prosedur untuk mengurangi terjadinya kegagalan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA) Berdasarkan hasil pengolahan data mengenai perhitungan nilai prioritas risiko menggunakan metode FMEA didapatkan nilai RPN total untuk 28 risiko sebesar 1365. Dari 28 risiko tersebut, nilai RPN diolah kembali menggunakan diagram pareto dan ditemukan sebanyak 7 risiko prioritas tertinggi dengan indikator sebagai penghasil 80% dari total nilai RPN. Usulan perbaikan yang direkomendasikan menggunakan beberapa pendeketan ergonomi dan lingkungan yaitu membuat Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL), melakukan perancangan ulang terkait jadwal kerja dan beban kerja yang sesuai, mendaftarkan motif yang telah ada sebagai hak cipta pelaku usaha, mencari supplier bahan baku yang dekat dengan rumah produksi, melakukan pembuatan website penjualan sebagai media pemasaran yang resmi, melakukan quality control pada tiap produk yang dihasilkan guna mempertahankan kualitas produk dan daya saing di pasaran, dan menghitung persediaan bahan baku tiap periode produksi.