Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kaya akan legenda dan cerita rakyat yang hingga kini masih terdengar gaungnya hingga ke mancanegara. Salah satu legenda yang terkenal adalah kisah Gatotkaca, tokoh pewayangan yang sering diangkat ke layar kaca. Gatotkaca, putra Bima dari keluarga Pandawa, adalah sosok manusia berfisik besar seperti raksasa, lahir dari ibu raksasa bernama Arimbi. Ia terkenal berkat kemampuannya yang luar biasa, seperti terbang di langit tanpa sayap dan julukannya sebagai "otot kawat tulang besi." Namun, menurut Kanti Waluyo, popularitas Gatotkaca kini mulai memudar, terutama di kalangan generasi muda yang lebih tertarik pada hal-hal modern dan berbasis teknologi. Untuk mengatasi hal ini, penelitian ini bertujuan mengembangkan game berjudul “The Adventure of Gatotkaca” sebagai media hiburan sekaligus edukasi. Pengembangan game ini menggunakan model Challenge Cadence Skill - Theme (CCST) yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama meliputi pengenalan karakter Gatotkaca, pemilihan genre side-scrolling, dan penentuan fitur-fitur game. Tahap kedua dilakukan dengan mencari referensi untuk memperdalam konsep. Tahap ketiga adalah pengumpulan aset seperti model 2D, efek suara, musik, ikon, dan font. Selanjutnya, pada tahap keempat, dirancang algoritma untuk memastikan sistem berjalan sesuai rencana. Tahap kelima adalah implementasi program pada aset-aset game agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Tahap terakhir adalah pengujian, termasuk Black Box Testing untuk memastikan tombol-tombol bekerja dengan baik, serta kuisioner Skala Likert untuk mengevaluasi informasi dan fungsi game. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata skor 81% dari beta tester, menandakan game ini berfungsi dengan baik. Melalui gameplay dan cerita yang menarik, game ini berhasil mengenalkan Gatotkaca sebagai tokoh superhero legendaris Indonesia kepada pemain.