Sistem penambangan yang digunakan di PT. Trubaindo Coal Mining di Kabupaten Kutai Barat Kecamatan Muara Lawa, Kalimantan Timur adalah sistem tambang terbuka, dimana terjadi pembukaan lahan dan penggalian tanah dan batuan penutup. Mineral-mineral sulfida yang terkandung di batuan penutup dan batubara akan terekspos sehingga terjadi peningkatan kecepatan reaksi antara mineral-mineral tersebut dengan udara dan air yang kemudian menghasilkan air asam tambang. Air asam tambang yang berasal dari sump penambangan lalu dipompakan ke kolam pengendap lumpur (KPL). Penanganan air asam tambang di kolam pengendap settling pond pit 3000 block 11 menggunakan metode aktif yaitu dengan cara pemberian kapur tohor (CaO) secara langsung ke badan air dalam KPL. Metode yang digunakan ini tergolong efektif, tetapi pengapuran yang telah dilakukan selama ini tidak memiliki suatu cara dan dosis yang pasti. Dalam penelitian ini akan dilakukan evaluasi terhadap pengapuran yang dilakukan di saluran inlet dari kolam pengendap lumpur.

Pada daerah galian, penanganan dilakukan dengan memompakan air yang terakumulasi di dasar tambang kemudian menampungnya ke kolam pengendap lumpur atau settling pond. Sebelum air masuk ke kolam pengendap dari pemompaan di sump pit 3000 block 11, air tersebut dialirkan terlebih dahulu ke lokasi bekas penambangan pit 3800 block 11 dan terakumulasi dengan air yang ada dibekas pit tersebut. Air yang ada dilokasi pit 3800 block 11 selanjutnya dialirkan melalui paritan kearah settling pond. Air yang masuk ke settling pond selain berasal dari aktifitas pompa di pit 3000 block 11 juga ditambah dengan desakan material overburden aktifitas backfill pit 3800 block 11 sebanyak 3 fleet dengan akumulasi pH disaluran inlet sebesar ± 4. Selanjutnya air tersebut diberi kapur tohor (CaO) yang bertujuan untuk meningkatkan pH. Sedangkan pada daerah timbunan, penanganan dilakukan dengan pola pengaliran pada permukaan timbunan sehingga air limpasan mengalir ke dalam kolam pengendap lumpur. Kemudian dilakukan dengan cara yang sama seperti penanganan pada daerah galian. Dari hasil percobaan di lapangan didapatkan dosis pengapuran yang efektif untuk meningkatkan pH di saluran inlet yaitu 0,7 gr/L dengan perkiraan jumlah kapur yang digunakan adalah 1.100,148 kg/jam.

Kata Kunci : Air asam tambang, pengapuran, settling pond, saluran inlet.