Strategi Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Fasilitator Pendamping pada Nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah di Mobile Marketing Syariah (MMS) Kecamatan Wuryantoro Kota Wonogiri. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah merupakan salah satu Bank yang memberikan program pembiayaan bagi Perempuan atau ibu-ibu dari masyarakat yang belum sejahtera dalam membangun dan mengelola usahanya. Di samping itu BTPN Syariah juga memberikan pendampingan secara berkala untuk nasabah nya. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan proses fasilitator pendamping dalam melakukan pemberdayaan nasabah BTPN Syariah. Jenis penelitian ini memakai teknik deskriptif kualitatif. Sumber data mencakup data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data memakai teknik observasi, wawancara serta dokumentasi yang setelah itu dilakukan analisis memakai teknik redukasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penelitian ini mempunyai guna melakukan analisis proses fasilitator pendamping ketika menjalankan pemberdayaan nasabah BTPN Syariah di Wuryantoro dengan menggunakan teori pemberdayaan menurut Jim Ife yaitu sumber daya kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan kepada warga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menentukan masa depan nya mereka sendiri dan berpartisipasi untuk mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitarnya. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa BTPN Syariah telah mampu melakukan pemberdayaan masyarakat khususnya para perempuan atau ibu- ibu prasejahtera melalui program fasilitator pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memberikan pendampingan kepada nasabah agar para nasabah dapat meningkatkan keterampilan, kemandirian dan rasa percaya diri dalam mengelola usaha atau keuangannya. Namun, fasilitator pendamping dalam melakukan pendampingan kepada nasabah di kecamatan Wuryantoro masih terdapat tantangan dalam pemberian pendampingan, seperti nasabah yang sudah lanjut usia, kurang percaya diri nasabah terhadap orang baru, dan BTPN Syariah dalam menetapkan kriteria jurusan yang lebih spesifik bagi mahasiswa yang terlibat dengan latar belakang pendidikan yag relevan, seperti pemberdayaan masyarakat, sosial, ekonomi, atau kewirausahaan, hal ini akan lebih siap dalam memberikan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasaran.