Kanker payudara adalah keganasan pada jaringan epitel duktus atau lobulus payudara yang menempati peringkat kedua sebagai kanker terbanyak di dunia. Penyakit ini dan pengobatannya dapat memengaruhi kondisi psikologis pasien, terutama meningkatkan risiko depresi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat depresi pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dan/atau radioterapi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, berdasarkan usia, tingkat pendidikan,status pernikahan, status pekerjaan, dan jenis pengobatannya. Penelitian ini merupakan studi deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner Beck Depression Inventory-II. Sampel terdiri dari 56 pasien yang dipilih dengan metode total sampling pada periode September – Oktober 2024. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berusia 40–59 tahun (71,4%), berpendidikan tinggi (64,3%), menikah (94,6%), tidak bekerja (75%), dan menjalani kemoterapi (96,4%). Sebagian besar memiliki tingkat depresi minimal atau tidak depresi (67,9%). Gangguan depresi juga lebih banyak ditemukan pada kelompok usia 40–59 tahun, pendidikan tinggi, menikah, tidak bekerja, dan menjalani kemoterapi.